Show simple item record

dc.contributor.authorLindawati Setyaningrum
dc.date.accessioned2013-12-02T11:30:35Z
dc.date.available2013-12-02T11:30:35Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM072210101056
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2527
dc.description.abstractDiketahui bahwa ditahun 2005-2006 lalu, masyarakat diresahkan dengan penyalahgunaan formalin dalam berbagai jenis makanan. Bahaya dari formalin jika digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan yaitu dapat menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas, mual, muntah dan pada jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Oleh sebab itu perlu pendeteksian formalin dengan menggunakan matrik darah untuk mengetahui kadar yang terkandung didalamnya. Plasma darah dipilih pada pendeteksian ini karena tidak mengandung antikoagulan sehingga tidak terjadi pembekuan darah dan tidak mempengaruhi hasil uji analisis. Pada hasil uji analisis jika ditemukan bahwa suatu darah mengandung formalin maka hal tersebut berpotensi dapat membahayakan tubuh. Untuk itu dikembangkan suatu biosensor berupa LDK yang diharapkan lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya dibandingkan menggunakan instrumen yang lebih rumit. Dipilih biosensor karena memiliki sensitivitas dan selektivitas yang menjadi kelebihannya dibandingkan dengan sensor kimia. Dalam pengembangan biosensor, penggunaan imobilisasi enzim adalah sangat bermanfaat dan menjanjikan. LDK difabrikasi dengan teknik cetak sablon dan alkohol oksidase yang ditambah indikator tetrametilbenzidin diimmobilisasi dengan teknik adsorbsi, kemudian reagen yang telah diimmobilisasi bereaksi dengan analit maka akan terbentuk hidrogen peroksida, dimana penambahan indikator tetrametilbenzidin menyebabkan terjadinya perubahan warna biru. Dengan adanya perubahan warna ini maka kita dapat mendeteksi formalin dalam matrik darah dengan mudah dan dengan biaya yang relatif murah. viii Hasil optimasi ini menunjukkan bahwa tinta sablon yang sesuai untuk LDK kertas merupakan campuran pasta karet warna, emulsifier dan tinta hitam karena mampu menahan cairan sampel dari perembesan dengan matrik pendukungnya ialah kertas saring jenis halus 150 mm. Kondisi optimum LDK antara lain: volume sampel optimum yaitu 15 µL, volume reagen optimum yaitu 1,0 µL, waktu respon optimal dari LDK adalah ± 1 menit 20 detik dan LDK dapat bekerja dengan baik dalam waktu tidak lebih dari 2 minggu pada suhu 8 Untuk hasil karakterisasi LDK ini meliputi: daerah linier LDK adalah rentang konsentrasi 0,5-5 ppm dengan hasil koefisien korelasi 0,996. Limit deteksi 0,079 ppm dan limit kuantitasi 0,264 ppm, selektif oleh adanya pengganggu garam dan gula Penentuan presisi ditentukan dengan menghitung standar deviasi relatif (RSD) yang didapatkan yaitu lebih kecil dari 2 % dan persen perolehan kembali yang memenuhi rentang yaitu 80 % - 110 %. LDK untuk deteksi formalin dapat diaplikasikan pada matrik darah dimana hasil konsentrasi yang sama juga diperoleh dari metode denganen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072210101056;
dc.subjectBIOSENSOR FORMALIN BERBASIS IMOBILISASI ALKOHOL OKSIDASEen_US
dc.titlePENGEMBANGAN LDK (LABORATORIUM DALAM KERTAS) UNTUK. BIOSENSOR FORMALIN BERBASIS IMOBILISASI ALKOHOL OKSIDASEen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record