Show simple item record

dc.contributor.authorEka Prasetya Wati
dc.date.accessioned2014-01-27T05:11:11Z
dc.date.available2014-01-27T05:11:11Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM072010101041
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25258
dc.description.abstractBuah mengkudu telah digunakan lebih dari 2000 tahun oleh bangsa Polinesia. Pada pengobatan tradisional, buah mengkudu dipercaya dapat mencegah serta mengobati berbagai jenis penyakit. Buah mengkudu sering digunakan untuk menstimulasi sistem imun serta memerangi infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. Kebanyakan buah mengkudu dikonsumsi dalam bentuk jus, namun juga dapat dikonsumsi dalam bentuk buah secara langsung. Sedangkan jahe merah adalah tanaman yang termasuk suku Zingiberaceae dan merupakan salah satu tanaman rempah-rempahan yang telah lama digunakan sebagi bahan baku obat tradisional. Pada umumnya, jahe digunakan sebagai bumbu dapur oleh masyarakat. Namun, jahe juga dikenal sebagai tumbuhan herbal, khususnya jahe merah yang dipercaya dapat mengobati berbagai jenis penyakit, seperti mual, muntah, infeksi dan diare. Beberapa sumber menyebutkan bahwa buah mengkudu dan rimpang jahe merah sering digunakan oleh masyarakat untuk mengobati diare dan salah satu penyebab utama diare adalah karena infeksi bakteri E. coli. Hal tersebut diduga karena buah mengkudu dan rimpang jahe merah mengandung suatu komposisi yang bersifat antibakteri. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol buah mengkudu dan rimpang jahe merah terhadap pertumbuhan E. coli secara in vitro serta untuk mengetahui nilai konsentrasi hambat minimal (KHM) dari ekstrak terhadap E. coli. Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah 2 mg/ml, 1,75 mg/ml, 1,5 mg/ml, 1,25 mg/ml, 1 mg/ml, 0,75 mg/ml, 0,5 mg/ml, 0,25 mg/ml dan 0,125 mg/ml, sedangkan kontrol negatifnya adalah larutan NaCMC dan kontrol positifnya adalah suspensi siprofloksasin. Data yang diperoleh adalah jumlah diameter zona bening yang terbentuk disekeliling sumuran pada media Mueller Hinton. Data kemudian dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dengan α = 0,05. Jika melalui uji dengan ANOVA didapatkan hasil yang berbeda secara bermakna, maka analisis dilanjutkan dengan Post Hoc Multiple Comparison metode LSD. Pada penelitian didapatkan rata-rata diameter zona bening pada sekeliling sumuran yang berisi ekstrak tiap konsentrasi 2 mg/ml, 1,75 mg/ml, 1,5 mg/ml, 1,25 mg/ml, 1 mg/ml, 0,75 mg/ml, 0,5 mg/ml dan 0,25 mg/ml berturut-turut yaitu 16,0333 mm; 15,6000 mm; 15,1833 mm; 15,1833 mm; 14,4167 mm; 13,2000 mm; 11,6750 mm dan 10,7667 mm. Sedangkan pada ekstrak konsentrasi 0,125 mg/ml sudah tidak terdapat zona hambat. Data hasil penelitian ini diuji menggunakan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan Post Hoc Multiple Comparison metode Mann-Whitney karena data yang ada tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktifitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol buah mengkudu dan rimpang jahe merah terhadap pertumbuhan E. coli secara in vitro. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka diameter zona hambat yang terbentuk di sekeliling sumuran juga akan semakin besar. Pada penelitian ini, nilai KHM didapatkan pada ekstrak konsentrasi 0,25 mg/ml serta terdapat perbedaan yang bermakna antara diameter zona hambat pada tiap-tiap konsentrasi yang diujikan kecuali antara konsentrasi ekstrak 1,75 mg/ml dengan ekstrak 1,5 mg/ml.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072010101041;
dc.subjectAntibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Buah Mengkudu, rimpang jahe merahen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia Linn) DAN RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli SECARA IN VITROen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record