dc.description.abstract | Bahan basis gigi tiruan telah digunakan sejak dahulu dalam dunia kedokteran
gigi khususnya dalam pembuatan gigi tiruan. Bahan yang paling sering dipakai dalam
dunia kedokteran gigi adalah resin akrilik (polimetil metakrilat). Macam-macam resin
akrilik yang telah ditemukan dibedakan atas polimerisasinya, antara lain akrilik
swapolimerisasi, akrilik polimerisasi panas dan akrilik polimerisasi sinar. Bahan basis
gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas merupakan bahan yang terbaik diantara
resin akrilik jenis polimerisasi lain, tetapi secara umum resin akrilik memiliki
kekuatan yang rendah baik kekuatan impak, kekuatan tarik dan daya tahan terhadap
fraktur. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan bahan
basis gigi tiruan adalah dengan penambahan serat, beberapa serat yang dapat
ditambahkan kedalam resin akrilik antara lain serat karbon, serat armid dan serat
kaca. Diantara beberapa serat tersebut serat kaca adalah yang paling baik jika
ditambahkan pada resin akrilik, karena serat kaca dapat beradhesi baik dengan
matriks polimer, memiliki kualitas estetis yang baik serta dapat meningkatkan sifat
fisis dan mekanis resin akrilik, jumlah serat kaca yang paling baik digunakan adalah
kosentrasi 1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kekuatan
tarik yang dihasilkan resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca.
Penelitian merupakan penelitian eksperimental laboratoris yang terdiri dari 2
kelompok sampel. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Skill Lab Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember dan Laboratorium Bersama Universitas
Airlangga pada bulan januari 2012. Besar sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah 8 buah sampel untuk masing-masing kelompok. Pengujian kekuatan tarik
dilakukan menggunakan alat uji tarik autograph dengan teknik tarik satu sumbu.
Kekuatan yang dihasilkan dihasilkan kemudian dimasukkan dalam rumus
perhitungan kekuatan tarik.
Hasil nilai kekuatan tarik dianalisa dengan uji normalitas (kolmogorov
smirnov), kemudian dilanjutkan uji homogenitas (levene test). Berdasarkan uji
tersebut didapatkan hasil yang bermakna sehingga akan dilanjutkan dengan uji-t.
Hasil analisa uji-t menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kekuatan
tarik resin akrilik polimerisasi panas tanpa serat kaca dan resin akrilik polimerisasi
panas dengan penambahan serat kaca 1%. Dari hasil rata-rata kekuatan tarik dapat
dilihat bahwa kekuatan tarik maksimum pada resin akrilik polimerisasi panas
cenderung menurun secara signifikan jika ditambah serat kaca. | en_US |