dc.description.abstract | Streptococcus mutans merupakan mikroorganisme rongga mulut yang dominan
dalam proses terjadinya karies gigi. Streptococcus mutans termasuk dalam bakteri
gram positif dan kariogenik. Dewasa ini telah dikembangkan berbagai jenis pasta gigi
dengan kandungan bahan alam, salah satunya adalah yang mengandung tea tree oil,
yang mempunyai sifat antibakteri dan antiseptik yang sangat tinggi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji kemampuan antibakteri pasta gigi yang
mengandung tea tree oil terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratories dengan
rancangan penelitian the post test only control group design. Penelitian ini
menggunakan 2 sampel pasta gigi yang mengandung tea tree oil dan 1 sampel pasta
gigi yang tidak mengandung tea tree oil. Penelitian dilakukan dengan menghitung
jumlah koloni bakteri Streptococcus mutans yang telah diberi perlakuan
menggunakan pasta gigi. Data yang diperoleh selanjutnya ditabulasi, diuji analisis
varian (One Way ANOVA), dan uji LSD (Least Significant Difference). Hasilnya
kelompok perlakuan dengan pasta gigi A memiliki nilai rata-rata jumlah koloni
bakteri paling kecil dalam penelitian, kelompok perlakuan dengan pasta gigi B
memiliki nilai rata-rata jumlah koloni bakteri lebih besar dibandinkan pasta gigi A,
sedangkan pasta gigi C (kontrol) memiliki nilai rata-rata jumlah koloni bakteri
terbesar dalam penelitian (lebih besar dibanding pasta gigi A dan B).
Didapat kesimpulan bahwa pasta gigi yang mengandung tea tree oil memiliki
efek antibakteri yang tinggi terhadap bakteri Streptococcus mutans dibandingkan
dengan pasta gigi yang tidak mengandung tea tree oil. Selain itu, terdapat pula
perbedaan efek antibakteri antara pasta gigi A dan pasta gigi B yang keduanya samasama
mengandung
tea tree oil, hal itu dikarenakan pada pasta gigi A selain terdapat
kandungan tea tree oil, juga terdapat kandungan red algae dan ekstrak
chrysanthemum cinerariaefolium dimana kedua bahan tersebut juga memiliki sifat
antibakteri, sehingga pasta gigi A menjadi lebih poten dalam membunuh bakteri
dibandingkan pasta gigi B. | en_US |