dc.description.abstract | Sektor industri merupakan sebagian dari kegiatan perekonomian yang pasti
juga akan mengalami perubahan apabila ada pertumbuhan ekonomi dalam suatu
wilayah. Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh pertumbuhan sektor industri di
tingkat nasional dan daerah dalam jangka panjang akan berdampak pada perubahan
struktur ekonomi. Struktur ekonomi yang pada awalnya didominasi oleh sektor
primer maka dalam jangka panjang akibat perubahan struktur ini akan
meningkatkan peranan sektor sekunder dan tersier.
Sektor industri yang dominan dalam sektor sekunder sangat penting untuk
diamati karena memiliki peranan yang besar dalam menentukan perkembangan
sektor sekunder. Sektor industri merupakan sektor yang memproduksi barang dan
jasa, sehingga dapat dijadikan alternatif bagi daerah dalam meningkatkan
pendapatan (PDRB) ketika peranan sektor primer yang didominasi oleh sektor
pertanian peranannya mengalami penurunan. Sektor industri merupakan sektor
pemimpin (leading sector) karena dengan membangun sektor industri akan dapat
mengangkat sektor lain seperti pertanian dan jasa.
Sehingga berpijak pada uraian di atas penelitian ini dilaksanakan dengan
tujuan pertama ingin mengetahui bagaimana pertumbuhan sektor industri di
Kabupaten Lumajang Tahun 1980 – 2006. Kedua, bagaimana keterkaitan antara
pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur ekonomi. Ketiga, ingin mengetahui
kelompok industri apakah di Kabupaten Lumajang yang pertumbuhannya paling
cepat.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa trend pertumbuhan sektor
industri adalah negatif atau mengalami penurunan. Hal ini dapat dipahami karena
selama tahun 1980 – 2006 terjadi berbagai peristiwa ekonomi yang dapat
menurunkan pertumbuhan ekonomi serta pertumbuhan sektor industri. Menurunnya
pertumbuhan yang menyebabkan angka minus serta lambatnya peningkatan setelah
terjadi kontraksi ekonomi menyebabkan kecenderungan trend yang menurun atau
negatif. Sedangkan laju pertumbuhan sektor industri yang hanya dipengaruhi oleh
kondisi awal dan akhir periode menunjukkan nilai positif.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur ekonomi
yang direpresentasikan oleh peranan sektor sekunder menunjukkan bahwa terdapat
hubungan searah pertumbuhan ekonomi mempengaruhi perubahan struktur
ekonomi. Mekanisme hubungan itu adalah pertumbuhan ekonomi setahun yang lalu
dan dua tahun yang lalu mempengaruhi perubahan struktur ekonomi pada tahun
sekarang. Fenomena ini dapat terjadi karena dengan meningkatnya pertumbuhan
ekonomi yang lalu akan meningkatkan kebutuhan barang-barang industri pada masa
sekarang. Sehingga perubahan struktur ekonomi yang diwakili oleh peranan sektor
sekunder dapat terjadi.
Hasil Analisis Shift-Share (ASS) pada saat sebelum krisis (1994-1997)
menunjukkan bahwa kelompok industri barang kertas dan barang cetakan, industri
semen dan barang galian non logam, industri alat angkutan, mesin dan peralatan
vii
tergolong maju atau cepat. Hal ini disebabkan meningkatnya pertumbuhan ekonomi
sebelum krisis memacu perkembangan perekonomian sehingga banyak dibutuhkan
alat pengemas dan barang cetakan untuk mendukung kegiatan perdagangan dan
industri. Hasil industri seperti tegel, batu bata, genting dll banyak dibutuhkan untuk
kegiatan konstruksi yang meningkat karena perkembangan ekonomi waktu itu.
Termasuk alat-alat pertanian sebagai perkembangan dari mekanisasi pertanian
membuktikan bahwa pada masa sebelum krisis pertumbuhan ekonomi sangat
menggembirakan.
Hasil ASS saat krisis dan sesudah krisis menunjukkan pertumbuhan sektor
industri dan kelompok industri tergolong lambat. Hal ini terjadi karena saat krisis
terjadi konstraksi kegiatan ekonomi yang juga melanda sektor industri. Sedangkan
sesudah krisis sektor industri masih belum pulih karena sektor industri masih
dianggap sektor yang rentan terhadap dampak krisis ekonomi.
Perubahan struktur ekonomi yang ditandai oleh menurunnya sektor primer
dan meningkatnya sektor tersier serta belum maksimalnya peran sektor sekunder
perlu diwaspadai oleh pemerintah daerah. Karena dengan fenomena ini telah terjadi
aliran barang dan jasa dari wilayah lain ke wilayah setempat yang menyebabkan
aliran dana dari Kabupaten Lumajang ke kabupaten lain. Realita ini akan merugikan
Kabupaten Lumajang dan sebagai daerah pengekspor kabupaten lain akan
menikmati keuntungan sesuai dengan economic base theory. Diupayakan barang
dan jasa yang beredar di wilayah ini yang secara teknologi dapat dibuat perlu
dilakukan. | en_US |