dc.description.abstract | Latar belakang penelitian ini adalah persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi,
harga rendah karena disubsidi memicu spekulasi, di samping itu kacaunya distribusi
pupuk bersubsidi tidak terlepas dari kebijakan yang berpotensi terjadinya black
market atau pasar gelap, pasalnya sistem subsidi tersebut membuka peluang
dialihkannya pupuk bersubsidi dari petani ke pihak lain karena adanya perbedaan
harga pupuk bersubsidi dan nonsubsidi, akibatnya petani yang seharusnya mendapat
jatah subsidi dengan harga pupuk sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah,
kenyataannya para petani membeli harga pupuk bersubsidi di atas harga eceran
tertinggi.
Judul penelitian ini adalah Analisis Distribusi Tata Niaga dan Efisiensi
Pemasaran Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Jember, penelitian ini bertolak dari Surat
Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 03/M-DAG/Per/II/2006 tentang Pengadaan
Dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian, di Jawa Timur PT. Pupuk
Kalimantan Timur Tbk diberikan tanggung jawab untuk mendistribusikan pupuk
bersubsidi jenis urea, sedangkan PT. Petrokimia Gresik diberi tanggung jawab
mendistribusikan jenis pupuk bersubsidi nonurea.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya kebutuhan, pendistribusian
dan kelangkaan pupuk bersubsidi serta pengaruh tingkat harga petani dan tingkat
harga distributor di kabupaten jember. Besarnya responsi harga pupuk bersubsidi
(Urea, ZA, SP-36 dan NPK), besarnya pengaruh harga pupuk bersubsidi di tingkat
petani, distributor, selisih harga petani dengan harga distributor, alokasi distribusi
terhadap kebutuhan pupuk bersubsidi serta efisiensi pemasaran pupuk dengan
pendekatan struktur, perilaku dan keragaan pasar pupuk di Kabupaten Jember.
Alat analisis yang digunakan adalah statistik dengan model Analisis Ravalion,
Analisis Farmers Share dan Analisis Regresi linier berganda dibantu dengan program
personal komputer SPSS 13.0.
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa respon harga tingkat petani tidak
signifikan sedang harga tingkat distributor signifikan, secara simultan berpengaruh
signifikan sedang secara parsial faktor alokasi distribusi pupuk bersubsidi
berpengaruh signifikan, pada taraf signifikansi 5% di samping itu ada beberapa jenis
pupuk yang setelah dianalisis harga mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0
(blank). Nilai tersebut menunjukkan bahwa pupuk bagi petani adalah kebutuhan dasar
(barang primer) sehingga berapapun harga pupuk akan dibeli oleh petani, sedangkan
faktor lainnya berpengaruh signifikan, hal ini ditunjang dengan efisiensi pemasaran
pupuk bersubsidi dengan pendekatan struktur, perilaku, dan keragaan pasar pupuk
bersubsidi di Kabupaten Jember tidak efisien. | en_US |