Show simple item record

dc.contributor.authorEka Dewi Sholih Ardiana
dc.date.accessioned2014-01-27T03:17:14Z
dc.date.available2014-01-27T03:17:14Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM061610101022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25033
dc.description.abstractGigi adalah jaringan keras yang terdapat di dalam mulut, terdiri dari zat-zat organik dan anorganik. Salah satu fungsi penting gigi yaitu fungsi mengunyah makanan. Konsumsi makanan dan minuman asam sehari-hari sangat banyak dikalangan anak-anak dan remaja. Masyarakat Indonesia sering menggunakan cuka sebagai bahan penambah rasa asam pada makanan. Cuka adalah larutan 5-6% asam cuka dalam air. Asam cuka dilarutkan dalam air agar tidak korosif, tetapi jika mengkonsumsi makanan yang mengandung cuka secara terus-menerus dapat merusak enamel gigi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya perbedaan kekerasan gigi permanen setelah perendaman dalam larutan asam cuka 5%. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan pendekatan Posttest only control group design pada 32 gigi premolar pertama rahang atas. Pengelompokan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling yang terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol terdiri dari 16 gigi yang direndam dalam aquades, sedangkan kelompok perlakuan terdiri dari 16 gigi yang direndam dalam larutan asam cuka 5% dengan waktu perendaman selama 30 menit untuk masing-masing kelompok. Selanjutnya, pengukuran kekerasan pada permukaan bukal gigi dilakukan dengan menggunakan Microhardnes-vickers. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah nilai rata-rata kekerasan gigi permanen pada kelompok kontrol adalah 312,5 HV, sedangkan pada kelompok perlakuan adalah 240,9 HV. Hasil analisa dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan. Berdasarkan analisa statistik, setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, pada uji Independent-t data tersebut menunjukkan nilai hitung yang signifikan p = 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa larutan asam cuka 5% dapat menurunkankan kekerasan gigi permanen karena larutan asam cuka lebih cepat berdifusi ke dalam enamel gigi yang menyebabkan peningkatan kekasaran pada permukaan enamel gigi permanen dan pengeroposan di daerah yang lebih dalam akibat pH yang sangat rendah. Kekasaran ini kemungkinan ditimbulkan karena terbentuknya microspace (microporocity) pada permukaan enamel gigi dan pada bagian gigi yang lebih dalam, sehingga ketika indentor Microhardness-vickers yang berupa intan dengan beban 0,1 HV atau setara dengan 100 gram selama 5 detik dibebankan pada permukaan gigi yang telah direndam larutan asam cuka 5%, indentor dapat masuk ke lapisan gigi yang lebih dalam. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa larutan asam cuka 5% dapat menyebabkan penurunan kekerasan gigi permanen. Nilai rata-rata kekerasan gigi permanen setelah perendaman dalam larutan asam cuka 5% lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol dengan selisih nilai rata-rata kekerasan sebesar 72 HV.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061610101022;
dc.subjectkekerasan gigi permanen, larutan asam cuka 5%en_US
dc.titleKEKERASAN GIGI PERMANEN SETELAH PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM CUKA 5%en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record