dc.description.abstract | Kedelai merupakan komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan di Indonesia.
Permintaan Konsumsi nasional akan kedelai meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui stabilitas dan adaptabilitas sepuluh genotipe kedelai pada dua
belas seri percobaan dengan metode Perkins & Jinks.
Penelitian dilaksanakan di tujuh lokasi, yaitu Jember, Probolinggo, Mojokerto,
Ngawi, Jombang, Banyuwangi dan Kediri. Sepuluh genotipe yang digunakan adalah
Burangrang, Argomulyo, Leuser, Malabar, Wilis, G 7955, G 234, 482, Lokon dan 481.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga
ulangan. Untuk menduga stabilitas dan adaptabilitas menggunakan metode Perkins &
Jinks.
Hasil dari penelitian ini adalah : (1) Terdapat interaksi genotipe >< lokasi pada semua sifat
yang diamati. (2) Adaptabilitas dan stabilitas untuk tinggi tanaman dan jumlah buku subur
pada batang utama adalah sebagai berikut. Genotipe yang tinggi tanamannya di bawah
rerata umum (104,93), yaitu F (G 7955), A (Burangrng), C (Leuser), dan E (Wilis) yang
reratanya sama dengan rerata umum. Ketiga genotipe tersebut tidak terseleksi berdasarkan
tinggi tanamannya. Enam genotipe lainnya memiliki stabilitas di atas rerata dan mampu
beradaptasi pada semua lingkungan. (3) Burangrang dan G 7955 jumlah buku subur pada
batang utamanya di bawah rerata umum (9,93), kedua genotipe tersebut secara khusus
mampu beradaptasi pada lingkungan yang kurang menguntungkan. Empat genotipe, yaitu
Argomulyo, Malabar, G 234 dan Lokon memiliki stabilitas di atas rerata, secara khusus
dapat beradaptasi pada lingkungan yang menguntungkan. Genotipe C Leuser, Wilis, G 482,
481 memiliki stabilitas di atas rerata serta mampu beradaptasi pada semua lingkungan.
Sedangkan yang mempunyai daya hasil tinggi adalah G 482, Argomulyo dan Wilis. | en_US |