dc.description.abstract | Wijen (Sesamum indicum L) merupakan tanaman penting dalam budidaya lahan
kering di Asembagus-Situbondo karena tahan pada kondisi lahan kering dan
memiliki nilai ekonomi relatif tinggi. Penelitian dengan lisimeter berdiameter 20cm
dan tinggi 56cm hendak mempelajari (1) mobilisasi hara nitrogen dan kalium
dalam tanah, dan (2) menetapkan jumlah N dan kalium yang diserap tanaman
wijen di bawah kondisi cekaman air (pF 3,5-4,2) selama masa pengisian polong
dan masa pembungaan sampai pemasakan biji. Untuk memonitor tegangan air
tanah digunakan 6 buah gipsum sensor kekeringan yang dipasang pada lisimeter
berjarak vertikal 10 cm. Data tegangan air tanah yang diperoleh setiap minggu
dipakai untuk menetapkan kapan cekaman air diberikan pada tanaman.
Pengukuran kadar N dan K total tanah lapisan atas, tengah dan bawah dilakukan
setiap bulan. Kandungan N dan K jaringan diukur setelah panen. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa di bawah kondisi cekaman air selama fase
pengisian polong dan pembungaan sampai pemasakan biji telah terjadi gerakan
nitrogen dan kalium dari lapisan atas (Ap) menuju ke lapisan tengah (BC) selama
63 hari dan kedua hara ini terakumulasi di lapisan tanah kedalaman 27 cm. Hasil
percobaan juga memperlihatkan bahwa pada kondisi cekaman selama fase
pengisian polong tanaman wijen telah menyerap 0,602 g N, 0,597 g K
O; dan
telah terjadi pencucian 0,873 g N, 1,661 g K
O keluar dari daerah perakaran
tanaman wijen. Sementara itu di bawah kondisi cekaman mulai fase
pembungaan hingga pemasakan biji, tanaman wijen telah menyerap 0,402 g N,
0,868 g K
2
2
O dan telah tercuci 1,794 g N serta 2,945 g K
0 keluar dari daerah
perakaran. | en_US |