Show simple item record

dc.contributor.authorHidayat Purwanto
dc.date.accessioned2013-12-02T10:13:20Z
dc.date.available2013-12-02T10:13:20Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM081610101080
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2484
dc.description.abstractMinuman berkarbonasi adalah minuman yang secara umum terdiri dari air, karbon dioksida, serta larutan gula atau simple syrup. Minuman berkarbonasi bersifat asam dengan pH berkisar antara 3.2-3.7 sehingga dapat menyebabkan masalah pada tulang, gigi, dan bahan restorasi terutama bahan resin komposit. keasaman pada minuman berkarbonasi disebabkan oleh kandungan senyawa H dan dapat menyebabkan erosi pada permukaan bahan resin komposit melalui reaksi degradasi pada matriks resin. 2 Kemajuan teknologi menyebabkan perubahan gaya hidup (life style) pada masyarakat yang lebih cenderung memilih mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersifat praktis, murah dan mudah di dapat. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah konsumsi minuman berkarbonasi sehingga dapat menyebabkan perubahan kekasaran pada permukaan resin komposit. Kekasaran permukaan resin komposit sangatlah penting untuk diperhatikan karena kekasaran permukaan erat kaitannya dengan retensi plak yang dapat menginduksi terjadinya inflamasi gingiva dan dapat memicu terjadinya karies. Peningkatan kekasaran permukaan resin komposit dapat menyebabkan warna resin komposit menjadi buram karena sinar yang direfleksikan menjadi berkurang. Selain itu, peningkatan kekasaran permukaan resin komposit akibat dari degradasi pada matriks dapat menyebabkan kebocoran tepi pada tumpatan. Tujuan penelitian ini CO 3 adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kekasaran permukaan resin komposit setelah direndam dalam minuman berkarbonasi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian pretest posttest dengan kelompok kontrol (Pretest-Posttest With Control Group). Spesimen resin komposit berbentuk lingkaran dengan diameter 5 mm dan tinggi 2 mm. Sebanyak 12 spesimen dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 spesimen resin komposit, kemudian direndam dalam kelompok I, kelompok II, dan kelompok III. Tiap larutan pada masing-masing kelompok di ukur pHnya dengan pH meter. Sebelum perendaman dilakukan pengukuran kekasaran permukaan awal dengan Surface roughness analyser (SRA) dan pengamatan permukaan awal resin komposit dengan Scanning Electron Micrograph (SEM). Perendaman dilakukan selama 19 hari yang setara dengan 5 tahun pemakaian dengan menggunakan tabung reaksi dan larutan tiap kelompok diganti setiap hari. Spesimen kemudian dibilas dengan air hangat (suam-suam kuku), dikeringkan dengan chip blower dan kertas tisu kemudian dilakukan pengukuran kekasaran permukaan akhir dengan SRA dan pengamatan permukaan akhir dengan SEM. Data penelitian dianalisis, secara deskripsi menunjukkan bahwa perubahan kekasaran terbesar terjadi pada kelompok II dengan pH 3.1 sebesar 0.99 µm dan perubahan kekasaran terkecil pada kelompok III dengan pH 3.9 sebesar 0.77. Pengamatam SEM menunjukkan permukaan yang terdegradasi terjadi pada semua kelompok perlakuan walaupun hasil uji statistik ANAVA satu arah tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perendaman dalam minuman berkarbonasi dapat menyebabkan perubahan permukaan menjadi lebih kasar melalui reaksi degradasi pada matriks resin kompositen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101080;
dc.subjectKOMPOSIT NANOFILLED SETELAH PERENDAMAN DALAM MINUMAN BERKARBONASIen_US
dc.titlePERBEDAAN KEKASARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT NANOFILLED SETELAH PERENDAMAN DALAM MINUMAN BERKARBONASIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record