dc.contributor.author | Nurhayati | |
dc.contributor.author | Eka Ruriani | |
dc.contributor.author | Betty Sri Laksmi Jenie | |
dc.date.accessioned | 2013-12-02T10:06:16Z | |
dc.date.available | 2013-12-02T10:06:16Z | |
dc.date.issued | 2013-12-02 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2482 | |
dc.description | Info lebih lanjut hub:
Lembaga Penelitian Universitas Jember
Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 | en_US |
dc.description.abstract | Pisang agung (l,Iusa paradisiaca formatypica) merupakan jenis pisang olahan
Qtlantain) yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Lumajang propinsi
Jawa Timur-Indonesia. Pisang mengandung sejumlah nutrisi penting seperti vitamin,
mineral dan karbohidrat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi prebiotik
pisang agung Lumajang pada beberapa tipe penyajian yaitu penyajian matang (segar
dan kukus) serta penyajian tepung (alami dan otoklaf berulang).
Pada penyajian tipe matang, pisang agung matang segar dan matang kukus
dihancurkan dan difermentasi oleh probiotik uji. Sedangkan pada tipe penyajian pisang
mentah adalah dalam bentuk tepung pisang agung tua. Tepung pisang yang dievaluasi
adalah tepung pisang agung alami dan tepung pisang agung yang diotoklaf berulang.
Probiotik uji yang digunakan yaitu Lactobacillus bulgaricus sebagai salah satu
probiotik aerob dan Bifidobateria bifidum sebagai salah satu probiotik anaerob.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tipe penyajian pisang agung matang
waktu generasi probiotik untuk pisang agung matang segar dan matang dikukus tidak
berbeda nyata yaitu meningkat sebesar 2 log siklus (107 CFU/ml menjadi lge CFU/ml).
Akan tetapi ketersediaan gula lebih tinggi pada pisang matang kukus daripada pisang
matang segar. oleh karena itu tipe penyajian yang disarankan untuk pisang agung
adalah pisang agung matang yang dikukus daripada pisang agung matang dimakan
langsung (segar).
Hasil penelitian terhadap potensi prebiotik tepung pisang agung tua diantaranya
adalah kandungan pati resisten sebagai kandidat prebiotik. Tepung agung tua memiliki
kadar pati resisten sebesar 6.77% sedangkan kadar pati resisten tepung pisang agung
dengan pemanasan otoklaf berulang meningkat dua kali. Uji viabilitas probiotik
menunjukkan peningkatan jumlah probiotik hingga inkubasi 4gjam. Hal ini
mengindikasikan bahwa tidak terjadi penghambatan pertumbuhan probiotik, akan tetapi
terjadi bias pengaruh nyata dari perbedaan kandungan pati resisten terhadap
peningkatan pertumbuhan probiotik. Oleh karena itu pada penelitian selanjutnya harus
diisolasi pati resisten secara terpisah dari tepung untuk melakukan uji probiotik lebih
lar{ut dan aplikasi tepung pisang berprebiotik pada produk pangan. | en_US |
dc.description.sponsorship | HB_2009 | en_US |
dc.publisher | FAK. TEKNOLOGI PERTANIAN | en_US |
dc.subject | Kajian Potensi Prebiotik | en_US |
dc.subject | Pisang Agung Lumajang | en_US |
dc.subject | Musa paradisiaca formatypica | en_US |
dc.title | Kajian Potensi Prebiotik Pisang Agung Lumajang (Musa paradisiaca formatypica) pada Beberapa Tipe Penyajian | en_US |