Show simple item record

dc.contributor.authorAgustian Fathor Rizal
dc.date.accessioned2014-01-27T01:00:37Z
dc.date.available2014-01-27T01:00:37Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM031810301104
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24747
dc.description.abstractIkan lemuru merupakan produk perikanan terbesar di Jawa Timur dengan jumlah 153.985 ton (tahun 1998) yang terus meningkat setiap tahunnya. Dilain pihak, harga jual ikan lemuru semakin menurun. Pengolahan ikan secara enzimatik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai ekonomis dari ikan lemuru, yaitu dimanfaatkan sebagai hidrolisat protein ikan (HPI). Isi perut ikan skipjack tuna merupakan sumber protease yang mudah dan murah untuk digunakan dalam industri HPI. Isi perut ikan tuna sangat potensial digunakan sebagai sumber protease dalam industri HPI, karena dalam perut ikan terdapat organ pencernaan tempat protein dihidrolisis yang mengandung banyak protease. Selain itu, isi perut ikan skipjack tuna merupakan limbah dari industri pengalengan ikan yang memiliki nilai ekonomis yang rendah. Tahapan dalam penelitian ini meliputi isolasi protease dari ikan skip jack tuna, penentuan kadar protein ekstrak kasar protease, penentuan aktivitas total protease pada pH dan suhu optimum, hidrolisis ikan lemuru, penentuan derajat hidrolisis (%DH) dan elektroforesis HPI lemuru. Protease dalam penelitian ini diperoleh dari isi perut ikan skipjack tuna pada bagian usus dan lambung. Protease dapat diperoleh melalui proses penghancuran jaringan sampel dengan blender dan proses pemisahan dengan sentrifuge. Penentuan kadar protein dari ekstrak kasar protease diperlukan untuk mengetahui aktivitas spesifik dari ekstrak kasar protease. Kadar protein ekstrak kasar protease dapat diketahui dengan menentukan N-nya menggunakan metode Kjedahl.Kadar protein dalam ekstrak kasar protease dari isi perut ikan skipjack tuna sebesar 5.5 mg/mL. Uji optimasi pH menggunakan variasi pH 1 hingga 12 pada suhu 50oC. Hasil optimasi pH didapatkan aktivitas spesifik optimum ekstrak kasar protease pada pH 2 yaitu sebesar 30,5 unit/mg dan pada pH 8 sebesar 24,1 unit/mg. Suhu optimum pada pH 2 diperoleh pada suhu 40oC dengan aktivitas spesifik sebesar 5,495 unit/mg. Sedangkan pada pH 8 juga diperoleh pada suhu 40oC dengan aktivitas spesifik sebesar 10,430 unit/mg. Derajat Hidrolisis (%DH) merupakan persentase yang menyatakan tingkat pemotongan peptida dalam hidrolisis protein, baik oleh asam, basa ataupun enzim protease. DH protein ikan lemuru yang diinkubasi pada pH 2 dan pH 8 dengan suhu 40oC dengan variasi waktu inkubasi 5, 30, 60, 120 dan 180 menit didapatkan nilai %DH yang meningkat seiring dengan bertambahnya waktu inkubasi. Derajat hidrolisis pada pH 2 terjadi peningkatan secara perlahan dan pada pH 8 terjadi peningkatan secara drastis. Dari elektroforegram hasil hidrolisis pada pH 2 dan pH 8 didapatkan perbedaan pita-pita protein pada masing-masing sampel dengan variasi waktu inkubasi. Hal ini mengindikasikan terjadinya pemotongan protein ikan lemuru. Namun, hasil SDS-PAGE ini belum bisa menggambarkan profil peptida yang sesuai dengan nilai %DH yang dilakukan berdasarkan metode formol.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031810301104;
dc.subjectProtein Ikan Lemuruen_US
dc.titleHIDROLISIS PROTEIN IKAN LEMURU (Sardinella sp.) MENGGUNAKAN EKSTRAK KASAR PROTEASE DARI ISI PERUT IKAN SKIP JACK TUNA (Katsuwonus pelamis)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record