Show simple item record

dc.contributor.authorDiah Manik Kalokasari
dc.date.accessioned2013-12-02T09:31:51Z
dc.date.available2013-12-02T09:31:51Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM081610101034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2454
dc.description.abstractKaries adalah salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling banyak ditemukan pada penduduk di Indonesia. Salah satu etiologi lokal penyebab karies adalah plak gigi. Pada penderita karies aktif, jumlah Lactobacilus pada plak gigi berkisar 10 4 – 10 5 sel/mg plak (Pintauli dan Hamada, 2008:6). Spesies Lactobacillus yang umum dijumpai di rongga mulut adalah Lactobacillus acidophilus (L. acidophilus). L. acidophilus dapat memfermentasi karbohidrat dan menghasilkan asam, sehingga pH plak akan menurun. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu yang tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses kariespun dimulai (Kidd dan Bechal, 1992:2) Salah satu upaya pencegahan terhadap karies antara lain dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi. Zat yang umum ditambahkan pada pasta gigi adalah bahan herbal yang berpotensi sebagai antimikroba alami, diantaranya adalah daun jambu biji (Psidium Guajava Linn). Geidam (2007) menjelaskan hasil fitokimia ekstrak daun jambu biji menunjukkan bahwa tanaman ini mengandung tanin, flavonoid, steroid, saponin, cardiac glycoside, dan minyak atsiri yang kaya akan sineol. Senyawa-senyawa tersebut diketahui memiliki aktifitas sebagai antibakteri. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Adnyana (2004) diketahui bahwa ekstrak daun jambu biji daging buah putih menunjukkan aktivitas antibakteri yang lebih kuat dibandingkan ekstrak daun jambu biji daging buah merah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya daya antibakteri dan konsentrasi efektif ekstrak daun jambu biji varian putih dalam pasta gigi untuk menghambat pertumbuhan L. acidophilus. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian rancangan posttest dengan kelompok kontrol. Uji antibakteri menggunakan metode sumuran dengan mengukur diameter zona hambat. Penelitian ini menggunakan 8 sampel penelitian dari masing-masing 6 kelompok perlakuan yaitu 1,25%. 2,5%, 5%, 10% ekstrak daun jambu biji varian putih dalam pasta gigi, pasta gigi plasebo dan pasta gigi Pepsodent sebagai kontrol positif.. Hasil uji statistik parametrik One Way Anova dengan tingkat kepercayaan 95% yang menunjukkan masing - masing kelompok perlakuan memiliki perbedaan diameter zona hambat. Pada uji Tukey HSD yang menunjukkan bahwa 1,25% dan 2,5% ekstrak daun jambu biji varian putih dalam pasta gigi memiliki zona hambat yang berbeda tidak signifikan. Antara 2,5% dan 5% ekstrak daun jambu biji varian putih dalam pasta gigi juga memiliki zona hambat yang berbeda tidak signifikan Sedangkan 10% ekstrak daun jambu biji varian putih dalam pasta gigi mempunyai daya hambat yang berbeda signifikan terhadap semua konsentrasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun jambu biji dalam pasta gigi mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan L. acidophilus dan konsentrasi yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan L. acidophilus adalah 10% ekstrak daun jambu biji varian putih dalam pasta gigi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101034;
dc.subjectEKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava Linn) VARIAN PUTIH DALAM PASTA GIGI TERHADAP PERTUMBUHAN Lactobacillus acidophilusen_US
dc.titleDAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava Linn) VARIAN PUTIH DALAM PASTA GIGI TERHADAP PERTUMBUHAN Lactobacillus acidophilusen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record