dc.description.abstract | Pembangunan bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia. Hal ini untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal, salah satunya melalui kesehatan indera manusia khususnya indera
penglihatan. Penyakit katarak merupakan gangguan penglihatan terbanyak yang
dapat menyebabkan kebutaan di Indonesia. Karena itu, upaya pemeliharan
kesehatan indera penglihatan dan pencegahan kebutaan merupakan satu hal yang
perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Sedangkan perilaku masyarakat
Jember dalam meningkatkan derajat kesehatannya yaitu mencari pertolongan
pengobatan hanya memanfaatkan fasilitas kesehatan berupa puskesmas, masih
kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang lain.
Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan klien
tentang penyakit katarak dengan perilaku mencari pertolongan pengobatan di Poli
Mata RSD dr. Soebandi Jember. Desain penelitian analitik dengan menggunakan
metode cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita katarak
yang melakukan kunjungan di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember. Teknik
sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik quota sampling, dengan
jumlah sampel 30 kunjungan responden.
Hasil uji statistik analisis chi Square dengan tingkat kemaknaan 95%
(α=0,05), didapatkan nilai p=0,003 yang berarti nilai p<0,05 disebut juga Ho
ditolak. Artinya uji statistik adalah terdapat hubungan tingkat pengetahuan klien
tentang penyakit katarak dengan perilaku mencari pertolongan pengobatan di Poli
Mata RSD dr. Soebandi Jember. Nilai OR=2,000; yang artinya responden yang
memiliki tingkat pengetahuan baik memiliki peluang dua kali untuk berperilaku
mencari pertolongan pengobatan dilakukan dibandingkan dengan responden yang
memiliki tingkat pengetahuan sedang dan responden yang memiliki tingkat
pengetahuan rendah. Kesimpulannya adalah pengetahuan klien tentang penyakit
katarak dapat mempengaruhi dari perilaku seseorang dalam mencari pertolongan
pengobatan | en_US |