Show simple item record

dc.contributor.authorMerizza Hidayati
dc.date.accessioned2014-01-26T15:20:14Z
dc.date.available2014-01-26T15:20:14Z
dc.date.issued2014-01-26
dc.identifier.nimNIM081610101033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24327
dc.description.abstractBahan dasar basis gigi tiruan yang sering dipakai adalah resin akrilik polimetil metakrilat jenis heat cured. Resin akrilik sampai saat ini masih merupakan pilihan untuk pembuatan basis gigi tiruan lepasan. Gigi tiruan resin akrilik setelah dipakai di dalam rongga mulut segera dilapisi saliva yang kaya protein sehigga terbentuk pelikel yang mampu mengadakan perlekatan dengan mikroorganisme. Mikroorganisme yang paling banyak ditemukan pada plak gigi tiruan resin akrilik adalah Candida albicans. Pengumpulan plak sering tampak pada permukaan gigi tiruan resin akrilik yang menghadap mukosa karena permukaannya kasar dan tidak dipulas. Peningkatan jumlah C. albicans dapat mengubah sifat komensal menjadi parasit, sehingga dapat menimbulkan denture stomatitis. Denture stomatitis dapat dicegah dengan cara memelihara dan membersihkan gigi tiruan serta melepaskannya pada malam hari. Gigi tiruan dapat dibersihkan dengan cara mekanik, yaitu dengan menggunakan sikat gigi dan dengan cara kimia, yaitu dengan merendam gigi tiruan dalam larutan desinfektan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rendaman ekstrak daun sisik naga sebagai bahan pembersih gigi tiruan dalam menghambat pertumbuhan C. albicans pada resin akrilik heat cured dan untuk mengetahui konsentrasi paling efektif sebagai bahan pembersih gigi tiruan. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Mikrobiologi FKG Universitas Jember. Jumlah sampel terdiri dari 20 lempeng akrilik dengan bentuk persegi ukuran 10x10x1 mm, yang kemudian dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok perlakuan ekstrak daun sisik naga konsentrasi 25%, 50%, 75% dan aquadest steril sebagai kontrol, yang pada masing-masing kelompok terdiri dari 5 lempeng akrilik yang direndam selama 6 jam. Data hasil penelitian dilakukan uji homogenitas (Kolmogorov-Smirnov) dan normalitas (Levene) terlabih dahulu. Hasil yang didapatkan adalah nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yang berarti data terdistribusi normal dan homogen, kemudian dilakukan uji One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Tuckey-HSD, hasil yang didapatkan 0,000 atau signifikansi kurang dari 0,05. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok dan terdapat perbedaan yang signifikan pada masing-masing kelompok perlakuan, artinya ekstrak daun sisik naga berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan C. albicans. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa perendaman selama 6 jam dengan ekstrak daun sisik naga dapat menghambat pertumbuhan C. albicans pada resin akrilik heat cured. Konsentrasi daun sisik naga (Drymoglossum piloselloides) 75% paling efektif dalam menghambat pertumbuhan C. albicans pada plat resin akrilik heat cured.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101033;
dc.subjectPengaruh, Ekstrak Daun Sisik Nagaen_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Daun Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides [L.] Presl.) Sebagai Bahan Pembersih Gigi Tiruan Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Pada Resin Akrilik Heat Cureden_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record