Show simple item record

dc.contributor.authorMelda Novika Sari
dc.date.accessioned2014-01-26T13:12:10Z
dc.date.available2014-01-26T13:12:10Z
dc.date.issued2014-01-26
dc.identifier.nimNIM072210101042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24312
dc.description.abstractTukak peptik merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara faktor agresif Tukak peptik merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat saat ini, terutama masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia. Pada beberapa penelitian ditemukan bahwa 6-15% kejadian tukak peptik terjadi pada usia 20-50 tahun fungsi gastrointestinal semakin terganggu, meningkatnya efek samping dan interaksi obat, dan terjadinya komplikasi. Untuk penggunaan obat pada pasien tukak peptik biasanya sering digunakan obat kombinasi. Obat yang digunakan antara lain kombinasi dari golongan antasida, antagonis histamin H , penghambat pompa proton, pelindung mukosa, dan peningkat faktor pertahanan lambung. Terapi dengan menggunakan obat kombinasi 2 dimungkinkan terjadinya interaksi obat. viii Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien penderita tukak peptik, profil penggunaan kombinasi obat, dan rasionalitas penggunaan kombinasi obat pada pasien tukak peptik di ruang rawat inap RSD dr.Soebandi Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non-eksperimental jenis studi kasus dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian adalah seluruh pasien dengan diagnosa tukak peptik di RSD dr. Soebandi Jember mulai dari tanggal 1 Januari – 31 Desember 2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Data-data kualitatif yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk uraian atau narasi, sedangkan data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh total jumlah pasien tukak peptik periode tahun 2011 sebanyak 47 pasien, laki-laki sebesar 16% dan pasien perempuan sebesar 84%. Penderita tukak peptik berdasarkan kelompok usia yaitu pada usia remaja reseptor antagonis, proton pump inhibitor dan antasida sebesar 23,25%. Penggunaan obat tambahan yang paling banyak digunakan adalah antibiotik sebanyak 23 pasien ix 2 Rasionalitas obat diketahui dari beberapa parameter, berdasarkan hasil yang didapatkan untuk ketepatan indikasi sebesar 74%, ketepatan obat sebesar 100%, ketepatan pasien sebesar 86%, dan ketepatan dosis 95%. Dilihat dari efek samping yang terjadi pada pasien tukak peptik yaitu mual dan muntah sebesar 7%, konstipasi sebesar 3%, diare sebesar 2%, dan sakit kepala sebesar 3% dan interaksi obat yang terjadi antara antasida dan lanzoprazol sebanyak 6 pasien, dan antara sukralfat dan lanzoprasol sebanyak 3 pasien.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072210101042;
dc.subjectEvaluasi, Rasionalitas, Penggunaan, Kombinasi Obaten_US
dc.titleEVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN KOMBINASI OBAT PADA PASIEN TUKAK PEPTIK DI RUANG RAWAT INAP RSD dr. SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record