dc.description.abstract | RINGKASAN
Pengaruh Ekstrak Air Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.,) terhadap
Jumlah Endhotelial Progenitor Cell (EPC) Pada Tikus Wistar (Rattus
norvegicus) Diabetes Melitus; Cynthia Parasetiayu Ariesty; 092010101019;
2013: 45 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan
gejala hiperglikemia sebagai akibat gangguan sekresi insulin dan atau
meningkatnya resistensi sel terhadap insulin. Hiperglikemia kronis dan gangguan
metabolik lainnya pada diabetes melitus dapat mengarah kepada kerusakan
jaringan dalam jangka panjang maupun kerusakan fungsi organ yang meliputi
mata, ginjal, saraf dan sistem peredaran darah. Diabetes melitus merupakan
penyebab terpenting terjadinya penyakit vaskular dan berhubungan dengan
peningkatan resiko aterosklerosis. Perkembangan aterosklerosis dan disfungsi
endotel juga berjalan seiring dengan meningkatnya jumlah Reactive Oxygen
Species dan produk glikolisis lanjut yang menyebabkan jejas pada lapisan sel
endotel (Bonnefont, 2002).
Pada pasien diabetes yang terkontrol, onset dan perkembangan komplikasi
yang muncul menjadi tertunda sehingga keadaan hiperglikemia menjadi faktor
penentu dalam perkembangan disfungsi endotel lesi aterosklerosis. Hiperglikemia
berhubungan dengan disfungsi endotel dan penurunan kemampuan pertumbuhan
pembuluh darah baru, sebagai penyebab utama komplikasi vaskular pada diabetes
melitus. Terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwa neovaskularisasi pada
manusia tidak hanya dihasilkan dari proliferasi sel endotel setempat
(angiogenesis), tetapi juga terdapat peran Endothelial Progenitor Cell (EPC) yang
berasal dari bone marrow dalam proses vaskulogenesis. Kadar EPC dapat dihitung
melalui ekspresi sel CD 34. Jejas endotel pada DM dapat dicegah oleh senyawa
antioksidan. Terkini, ditemukan riset bahwa ubi jalar ungu mengandung senyawa
antosianin yang merupakan suatu antioksidan (Jusuf dkk, 2008)
Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.,) merupakan tanaman komoditi di
Indonesia yang mengandung senyawa antosianin yang berfungsi sebagai
iii
antioksidan, antimutagenik, dan antihiperglisemik. Kandungan antosianin pada
ubi jalar ungu lebih tinggi daripada ubi yang berwarna putih, kuning, dan jingga.
Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai
antioksidan dan penangkap radikal bebas (Jusuf dkk, 2008). Berdasarkan hal
tersebut, maka dilakukan penelitian ilmiah untuk mengetahui apakah ubi jalar
ungu mempunyai pengaruh terhadap jumlah Endhotelial Progenitor Cell (EPC)
pada tikus diabetes melitus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sari ubi jalar ungu
terhadap jumlah Endhotelial Progenitor Cell (EPC) pada tikus diabetes melitus
dan untuk mengetahui pengaruh perbedaan pemberian dosis 1,4 cc/ekor/hari, 3,5
cc/ekor/hari, 5,6 cc/ekor/hari sari ubi jalar ungu terhadap jumlah EPC pada tikus
diabetes melitus.
Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories (Pratiknya, 2010)
dengan desain post test only control group design. Hewan coba yang digunakan
sebanyak 25 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi dalam 5 kelompok 2 kelompok
kontrol, yaitu kontrol negatif (pellet Turbo 521 dan aquadest) dan kontrol positif
(injeksi alloxane) serta 3 kelompok perlakuan, yaitu P
(sari ubi jalar ungu 1,4
cc/ekor/hari), P
2
(sari ubi jalar ungu 3,5 cc/ekor/hari), dan P
iv
1
(sari ubi jalar ungu
5,6 cc/ekor/hari). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember dan Laboratorium Biomedik Fakultas
Kedokteran Universitas Jember pada bulan Juli-Oktober 2012.
3
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sari ubi jalar ungu mempunyai
pengaruh positif sekitar 35,3% terhadap Endhotelial Progenitor Cell (EPC) pada
tikus diabetes melitus. Hasil analisis data dengan uji one way ANOVA
menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak bermakna antar kelompok. | en_US |