Show simple item record

dc.contributor.authorADITYA PRATAMA
dc.date.accessioned2014-01-25T16:09:43Z
dc.date.available2014-01-25T16:09:43Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM060810301084
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24170
dc.description.abstractInformasi yang berupa laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Informasi laporan keuangan akan sangat bermanfaat bila disajikan secara akurat dan tepat waktu. Tuntutan dari ketepatwaktuan dalam penyajian laporan keuangan kepada publik telah diatur dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Keputusan Ketua Bapepam No.80/PM/1996. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui kembali melalui keputusan No. KEP 17/PM/2002 oleh Ketua Bapepam tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan secara berkala yang mulai berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2002. Pembaharuan keputusan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih cepat dan akurat kepada investor mengenai kondisi emiten atau perusahaan publik serta dalam rangka mengikuti perkembangan pasar modal global. Selain itu juga dapat mempengaruhi permintaan akan audit laporan keuangan. Audit delay yang melewati batas waktu ketentuan Bapepam tentu akan berakibat pada keterlambatan publikasi laporan keuangan. Keterlambatan publikasi laporan keuangan tersebut akan menimbulkan reaksi negatif dari para pelaku pasar modal, insider trading, dan memunculkan rumor yang membuat pasar menjadi tidak pasti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ukuran emiten, tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas, laba atau rugi usaha, anak perusahaan multinasional, ukuran auditor, dan jenis pendapat auditor terhadap audit delay. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur aneka industri tahun 2008. Jumlah akumulasi emiten manufaktur aneka industri yang listed di BEI tahun 2008 adalah 37 emiten. Dari jumlah tersebut, akan dipilih sampel menggunakan metode sensus. Namun kenyataanya dalam lapangan terdapat 2 emiten yang tidak diaudit oleh auditor independen, sehingga data yang dapat digunakan sebanyak 35 emiten. Emiten yang tidak diuadit sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 adalah Indomobil Sukses International Tbk., dan Indospring Tbk. Variabel dependen audit delay yang diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari. Variabel independen yaitu ukuran emiten yang diproksikan dengan total asset, tingkat profitabilitas dengan ROI, tingkat solvabilitas dengan DER, laba atau rugi usaha, anak perusahaan multinasional, ukuran KAP, dan jenis pendapat auditor diproksikan dengan variabel dummy. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, serta pengujian hipotesis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ukuran emiten mempunyai pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap audit delay, tingkat profitabilitas mempunyai pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap audit delay, tingkat solvabilitas mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap audit delay, laba atau rugi usaha mempunyai positif tetapi tidak signifikan terhadap audit delay, anak perusahaan multinasional mempunyai pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap audit delay, ukuran KAP mempunyai pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap audit delay, dan jenis pendapat auditor mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap audit delay pada emiten manufaktur aneka industri di BEI tahun 2008.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060810301084;
dc.subjectFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delayen_US
dc.titleANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAYen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record