dc.description.abstract | Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu dari beberapa penyakit
degeneratif yang akan meningkat jumlahnya di masa yang akan datang datang
serta merupakan suatu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia abad 21,
terbukti pada 20 Desember 2006 World Health Organization (WHO) telah
mengeluarkan resolusi Nomor 61/225 yang mendeklarasikan bahwa DM adalah
ancaman global. Angka prevalensinya di Indonesiapun juga semakin tinggi. Jika
tidak ditangani dengan segera maka dapat menimbulkan komplikasi-komplikasi
yang dapat berbahaya. Penanganan diabetes mellitus sendiri bertumpu pada empat
pilar yakni, edukasi, pola konsumsi, olah raga serta farmakologi.
Pola konsumsi pada penderita diabetes harus diatur sedemikian rupa
terutama pada komponen karbohidrat. Inulin dan fruktooliosakarida adalah
polisakarida yang tergolong pada kelompok karbohidrat yang dibentuk oleh unit
fruktooligosakarida dan biasa disebut sebagai fruktan. Unit fruktosa pada inulin
digabung dengan ikatan -(2-1) glikosidik. Ikatan ini mencegah inulin untuk
dicerna dan diabsorbsi oleh saluran pencernaan sehingga menurunkan nilai
kalorinya serta memberikan efek serat (Hoebergs, 1997). Sehingga diharapkan
dapat menjadi terobosan baru untuk mencegah peningkatan kadar gula darah pada
pasien diabetes mellitus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek fungsional sehat inulin
dan fruktooligosakarida yang dikonsumsi dalam bentuk minuman terhadap kadar
gula darah (BSN dan gula darah post prandial) pada pasien diabetes mellitus.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental di klinik
(clinical trial) dengan metode uji klinis dengan menggunakan desain pararel
matched pairs). Penelitian ini dilakukan di Poli Penyakit Dalam RSD Dr.
Soebandi Jember. Waktu pelaksanaannya adalah tiga bulan, yaitu pada bulan April 2010 - Juni 2010. Dipilih 16 orang sebagai sampel yang telah lolos dari
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi untuk dilakukan intervensi selama 21 hari
yang akan dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan
akan mendapatkan minuman FOS-inulin sebanyak 150 ml. Kelompok kontrol
akan mendapatkan plasebo dengan jumlah yang sama yakni 150 ml. Setelah 21
hari subyek akan dinilai kembali kadar gula darahnya yakni, gula darah puasa dan
gula darah dua jam post prandial, dari hasil data yang diperoleh akan dilakukan
analisis dengan menggunakan uji t-test berpasangan dan uji korelasi.
Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa gula darah rata-rata
pada kelompok perlakuan justru mengalami peningkatan setelah intervensi selama
21 hari. Hal yang sama terjadi pada kadar gula darah dua jam post prandial yakni
mengalami peningkatan. Hal berbeda terjadi pada kadar gula darah puasa
kelompok kontrol yang mengalami penurunan. Berdasarkan penilitian yang telah
dilakukan pemberian minuman fungsional FOS-inulin dengan dosis FOS
sebanyak 50 mg dan inulin sebanyak 2 gram belum dapat memberikan efek
penurunan terhadap kadar gula pasien diabetes melitus tipe 2 di RSD.
Dr.Soebandi Jember. | en_US |