Show simple item record

dc.contributor.authorDrs. Achmad Aminullah
dc.date.accessioned2014-01-25T04:43:32Z
dc.date.available2014-01-25T04:43:32Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM090820201002
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24098
dc.description.abstractHutan lindung Gunung Tumpang Pitu yang berada di Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran masuk pada Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan merupakan daerah yang menyimpan kekayaan sumber daya alam mineral berupa emas. Seiring dengan perjalanan waktu kondisi hutan telah mengalami degradasi dan perubahan yang cepat. Beberapa penyebab perubahan tersebut antara lain adanya aktivitas masyarakat yang tidak memperhatikan aspek lingkungan dan kelestarian hutan. Kegiatan penambangan emas melahirkan keuntungan ekonomi, namun mengancam kelestarian lingkungan. Penelitian ini mengkaji tentang dampak pertambangan emas rakyat atau penambangan tradisional di Hutan Lindung Gunung Tumpang Pitu (HLGTP) Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara dengan pertanyaan terstruktur yang didukung kuesioner tertutup terhadap responden sebagai informan untuk mengetahui pendapat tentang penambangan emas di HLGTP. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Terjadinya penambangan emas rakyat merupakan dampak diijinkanya penambangan emas oleh PT Indo Multi Niaga (PT.IMN) oleh pemerintah, (2) dampak dari penambangan emas rakyat adalah rusaknya sebagaian bentang alam dan lingkungan serta menurunya nilai tatanan sosial pada sebagaian masyarakat utamanya dalam bidang moral dan kebersamaan, (3) diduga juga telah terjadi pencemaran air laut sebagai akibat pembuangan limbah oleh PT.IMN yang menggunakan sistem STD (Submarine Tailling Disposal), (4) Model perencanaan lingkungan yang diusulkan adalah pengelolaan yang ramah lingkungan serta adanya keseimbangan antara prinsip perlindungan dengan prinsip pemanfaatan dalam upaya konservasi. Selanjutnya dalam rangka menentukan strategi dan kebijakan dalam penyusunan pengelolaan lingkungan penambangan emas dilakukan analisa SWOT. Pengelolaan kolaboratif dilakukan sesuai dengan analisa SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman). Mengoptimalkan sumber daya alam yang ada dan ramah lingkungan, menguntungkan bagi masyarakat serta pemerintah, mendukung sektor pertanian, perkebunan atau horti-kultura, keberadaan fungsi hutan lindung tetap terjaga daripada mempertahankan pertambangan emas yang menimbulkan dampak yang mengkhawatirkan utamanya terhadap generasi mendatang. Model perencanaan pengelolaan lingkungan yang diusulkan adalah kebijakan untuk menetapkan HLGTP dan sekitarnya di Desa Sumberagung menjadi Lokasi proyek Agrobahari wisata yang merupakan obyek terpadu antara sektor kelautan dengan sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan yang belum dikembangkan di daerah lain.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090820201002;
dc.subjectANALISIS DAMPAK PENAMBANGAN EMAS RAKYAT DI KECAMATAN PESANGGARAN KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.titleANALISIS DAMPAK PENAMBANGAN EMAS RAKYAT DI KECAMATAN PESANGGARAN KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record