Show simple item record

dc.contributor.authorRizaldo Bagoes Dinatha
dc.date.accessioned2014-01-25T02:26:34Z
dc.date.available2014-01-25T02:26:34Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM072010101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23924
dc.description.abstractUbur-ubur (jellyfish) merupakan salah satu jenis hewan air yang mematikan. Lebih dari 100 spesies ubur-ubur memiliki kandungan toksin yang membahayakan manusia. Salah satu spesies ubur-ubur yang berbahaya adalah Physalia physalis yang telah ditemukan di Pantai Papuma Jember. Peneliti ingin mengetahui efek apa yang timbul apa mencit saat diberti toksin ubur-ubur Phyalia physalis dan berapa nilai LD50 toksin pada mencit. LD50 didefinisikan sebagai dosis tunggal suatu bahan yang secara statistik diharapkan akan membunuh 50% hewan uji dalam waktu 24 jam. Dalam uji toksisitas akut, penentuan LD50 dilakukan dengan cara menghitung jumlah kematian hewan uji yang terjadi dalam 24 jam pertama sesudah pemberian dosis tunggal bahan. Hal yang dapat mempengaruhi nilai LD50 antara lain spesies, strain, jenis kelamin, umur, berat badan, gender, kesehatan nutrisi, dan isi perut hewan coba. Teknis pemberian juga juga mempengaruhi hasil, yaitu meliputi waktu pemberian, suhu lingkungan, kelembaban, dan sirkulasi udara. Selain itu, kesalahan manusia juga dapat mempengaruhi hasil ini. Oleh karena itu sebelum melakukan penelitian kita harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil ini. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan tujuan mengetahui nilai LD50 toksin ubur-ubur Physalia physalis pada mencit jantan galur Balb-C. Rancangan penelitian yang digunakan adalah posttest only control group design dan sampel yang digunakan adalah 30 ekor mencit jantan galur Balb-C yang viii berumur kurang lebih 3 bulan, dengan berat badan rata-rata 30.62 gram yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan (P1, P2, P3, P4, P5, dan P6) dan tiap perlakuan akan diberi dosis yang berbeda. Jenis injeksi yang digunakan adalah injeksi intraperitoneal. Dosis P1 adalah 0.65 mg/kgBB, dosis P2 adalah 3.83 mg/kgBB, dosis P3 adalah 4.05 mg/kgBB, dosis P4 adalah 8.03 mg.kgBB, dosis P5 adalah 21.9 mg/kgBB, dosis P6 adalah 62.9 mg/kgBB. Toksin ubur-ubur yang digunakan berasal dari bagian tentakel dengan kadar protein 2,1 mg/mL. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analyzing dose response curves dalam program GraphPad Prism 5.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LD50 toksin ubur-ubur Physalia physalis pada mencit jantan galur Balb-C adalah sebesar 7.116 mg/kgBB. Gejala kematian yang terjadi adalah terdapat iritasi kulit pada bagian tempat injeksi, setelah 10 menit baru terjadi ataksia, penurunan tonus otot, flaccid paralysis sampai akhirnya kejang-kejang sebelum mengalami kematian. Nilai LD50 yang didapatkan yakni sebesar 7.116 mg/kgBB lebih besar dari penelitian sebelumnya (Lane dan Dodge, 1958) yang menyebutkan nilai LD50 toksin Physalia physalis adalah 0.037 mg/kgBB, namun keduanya dapat dikategorikan mempunyai tingkat ketoksikan yang sangat tinggi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072010101015;
dc.subjectLD50 TOKSIN UBUR-UBUR (Physalia physalis)en_US
dc.titleLD50 TOKSIN UBUR-UBUR (Physalia physalis) PADA MENCIT JANTAN GALUR Balb-Cen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record