Show simple item record

dc.contributor.authorRani Nurani
dc.date.accessioned2013-12-02T07:14:23Z
dc.date.available2013-12-02T07:14:23Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM091610101073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2390
dc.description.abstractPenyakit periodontal menduduki urutan kedua masalah gigi pada masyarakat Indonesia. Salah satu tindakan dalam perawatan penyakit tersebut adalah gingivektomi. Penyembuhan luka jaringan periodontal setelah gingivektomi merupakan proses yang kompleks yaitu terdiri dari proses inflamasi, epitelialisasi dan fase selular yang saling berpengaruh. Penggunaan bahan dasar dari alam cenderung meningkat untuk mendapatkan jenis obat yang lebih baik dari segi ekonomi dan kualitas. Salah satu bahan dasar dari alam yang sering digunakan tersebut yaitu tanaman Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi linn) yang daunnya mengandung zat saponin, tanin, dan flavonoid. Ketiga zat ini diketahui dapat mempengaruhi proses penyembuhan yaitu epitelialisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi ekstrak daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi linn) terhadap peningkatan ketebalan epitel gingiva pasca gingivektomi pada tikus Wistar dan adanya perbedaan potensi ekstrak tersebut pada konsentrasi 9%, 10,5% serta 12%. Jenis penelitian ini yaitu eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian The Post Test Only Control Group Design. Sampel yang digunakan yaitu 32 ekor tikus Wistar jantan. Sebelum dilakukan penelitian, Tikus Wistar diadaptasikan selama 7 hari, di timbang, diberi makan dan minum secara ad libitum. Kemudian dilakukan gingivektomi di gingiva bukal anterior rahang bawah. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol yang diberi placebo (K), kelompok perlakuan yang diberi ekstrak daun Belimbing Wuluh konsentrasi 9% (P I), 10,5% (P II) dan 12% (P III). Pemberian ekstrak daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi linn) dilakukan secara peroral setiap hari dan dikorbankan pada hari ke-3 dan viii ke-7 sesuai kelompoknya dengan cara inhalasi eter. Kemudian dilakukan pengambilan rahang bawah beserta jaringan gingiva dengan ketentuan dari distal gigi Insisivus pertama kanan hingga distal gigi Insisivus pertama kiri. Selanjutnya dilakukan prosesing histologi dan pewarnaan yang digunakan yaitu Haematoxylin eosin. Ketebalan epitel diukur dari lapisan stratum korneum hingga stratum basal menggunakan mikrometer grade pada mikroskop dengan perbesaran 400 x. Data hasil penelitian diuji menggunakan uji two way anova dan LSD. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji homogenitas Levene didapatkan data berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji two way anova didapatkan ada perbedaan bermakna pada ketebalan epitel antar hari dan antar kelompok. Berdasarkan hasil uji LSD diketahui bahwa pada hari ke-3, epitel P.I.3, P.II.3, dan P.III.3 lebih tebal secara signifikan dari pada K.3. Kemudian P.I.3, P.II.3, dan P.III.3 tidak terdapat perbedaan peningkatan ketebalan epitel yang signifikan antara satu sama lain. Pada hari ke-7, P.I.7 tidak terdapat perbedaan peningkatan ketebalan epitel yang signifikan dengan K.7. Sedangkan P.II.7 dan P.III.7 terdapat perbedaan yang signifikan yaitu lebih tebal secara signifikan dari pada K.7. Kemudian P.I.7, P.II.7, dan P.III.7 dibandingkan antara satu sama lain tidak terdapat perbedaan peningkatan ketebalan epitel yang signifikan. P.II.7 dan P.III.7 terdapat nilai rata-rata ketebalan epitel yang sama. Epitel K-7 lebih tebal secara signifikan dari pada K.3. Kemudian P.I.3, P.II.3, dan P.III.3 tidak terdapat perbedaan peningkatan ketebalan epitel yang signifikan terhadap K.7, P.I.7, P.II.7, dan P.III.7. Pemberian ekstrak daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi linn) selama 3 hari berpotensi meningkatkan ketebalan epitel gingiva pasca gingivektomi pada Tikus Wistar. Pemberian ekstrak daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi linn) selama 3 hari tidak menunjukkan perbedaan potensi peningkatan ketebalan epitel antar konsentrasi 9%, 10,5% dan 12%. Namun Pemberian ekstrak daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi linn) selama 7 hari menunjukkan perbedaan potensi peningkatan ketebalan epitel antar konsentrasi 9% dengan 10,5% dan 12%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101073;
dc.subjectEkstrak Daun Belimbing Wuluhen_US
dc.titlePOTENSI EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi linn) TERHADAP PENINGKATAN KETEBALAN EPITEL PASCA GINGIVEKTOMI PADA TIKUS WISTARen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record