Show simple item record

dc.contributor.authorF it r ah tuli jal R e z ya
dc.date.accessioned2014-01-25T00:33:42Z
dc.date.available2014-01-25T00:33:42Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM092010101051
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23776
dc.description.abstractPenyalahgunaan minuman alkohol yang sengaja dicampur metanol merupakan salah satu penyebab kematian dari penyalahgunaan alkohol. Data kasus keracunan metanol menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Meningkatnya kasus keracunan metanol dapat disebabkan kurang pahamnya masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi metanol. Penanganan kasus keracunan metanol yang kurang cepat menimbulkan kebutaan permanen bahkan dapat menyebakan korban jiwa. Metanol jika dikonsumsi menyebabkan asidosis metabolik dan kebutaan yang terjadi akibat akumulasi asam format pada organ mata terutama di lapisan retina. Asam format terbentuk dari metabolisme formaldehid yang berikatan dengan aldehid dehidrogenase, dimana formaldehid terbentuk dari proses oksidasi metanol dengan enzim alkohol dehidrogenase. Toksisitas berkembang dari kombinasi dari asidosis metabolik dan toksisitas intrinsik dari anion format itu sendiri. Pengobatan terdiri dari buffer seperti natrium bikarbonat untuk mengoreksi asidosis metabolik dan penangkal menghambat metabolisme metanol untuk metabolit yaitu asam format. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian natrium bikarbonat terhadap tingkat kerusakan retina pada mencit yang diberi metanol 50% peroral. Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories dengan desain Post Test Only Control Group Design. Setelah data terkumpul dilakukan dilakukan analisis data secara analitik. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan program komputer Statistic Program Social Servis (SPSS) 20. Uji yang digunakan yaitu uji one way Anova untuk menganalisis perbedaan kerusakan sel retina antar kelompok. Setelah itu dilanjutkan dengan uji Post Hoc untuk menilai perbedaan tiap masing-masing kelompok. Pemilihan subjek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian perlakuan menggunakan simple random sampling dengan 2 kelompok kontrol yaitu kontrol (pemberian pelet + aquadest) dan kontrol negatif (7gr/kgBB metanol 50%) serta 3 kelompok perlakuan, yaitu perlakuan 1 (7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan pelet kemudian setelah 6 jam diberikan 0,06 ml/kgBB natrium bikarbonat tiap 6 jam), perlakuan 2 (7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan pelet kemudian setelah 12 jam diberikan 0,06 ml/kgBB natrium bikarbonat tiap 6 jam), dan perlakuan 3 (7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan pellet kemudian setelah 18 jam diberikan 0,06 ml/kgBB natrium bikarbonat tiap 6 jam). Berdasarkan penelitian ini natrium bikarbonat 8,4% terbukti dalam gambaran histopatologi berpengaruh menghambat atau mengurangi kerusakan retina mencit yang diberi metanol 50%, yaitu dengan cara menghambat asam format, sehingga mencegah terjadinya asidosis metabolik. Data yang diperoleh Sesuai hasil uji one way Anova, diperoleh nilai significancy 0,000 (Sig. < 0,05) yang berarti terdapat perbedaan penilaian histopatologi kerusakan retina pada 5 kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (tolak H ).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries0920101010 51;
dc.subjectN ATRIUM B I KARBONAT 8,4% P A DA WA K T U BE RTINGK AT T E RHAD A P T ING KAT K E RU S A K AN RET IN A M E NC IT YA N G DI B E RI M E T AN OL 50% P E RORA Len_US
dc.titleP E M B E RIA N N ATRIUM B I KARBONAT 8,4% P A DA WA K T U BE RTINGK AT T E RHAD A P T ING KAT K E RU S A K AN RET IN A M E NC IT YA N G DI B E RI M E T AN OL 50% P E RORA Len_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record