Show simple item record

dc.contributor.authorFederica Bounanni
dc.date.accessioned2014-01-25T00:30:51Z
dc.date.available2014-01-25T00:30:51Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM052010101017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23774
dc.description.abstractProvinsi Jawa Timur telah dinyatakan sebagai daerah endemis penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyebaran kasus DBD di Jawa Timur terdapat di 38 kabupaten/kota. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2007, Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah di Jawa Timur dengan kasus DBD yang cukup tinggi. Kasus DBD di Kabupaten Jember terus mengalami peningkatan. Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian populasi terhadap vektor Aedes aegypti telah banyak dilakukan dengan menggunakan insektisida baik terhadap dewasa maupun pradewasa. Namun penggunaan insektisida yang terus menerus dapat merangsang timbulnya kekebalan pada nyamuk Aedes aegypti. Saat ini larvasida yang paling luas digunakan untuk mengendalikan larva Aedes aegypti adalah temephos (Abate 1%). Salah satu upaya pemberantasan DBD adalah dengan menggunakan media ovitrap. Ovitrap dikenal dengan nama Mosquito Larvae Trapping Device (MLTD) terbukti menekan pertumbuhan nyamuk hingga 50% selain itu mudah dibuat, murah, dan efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasi larvasida dan atraktan untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. Hasil penelitian diharapkan memberikan informasi mengenai aplikasi pengendalian siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. Serta memberikan informasi penyusunan strategi pemberantasan DBD dengan mengaplikasikannya dalam bentuk 3M terhadap persentase larutan larvasida dan atraktan yang disukai nyamuk Aedes aegypti dewasa gravid untuk bertelur. Metode eksperimental laboratorik dengan rancangan Static Group Comparison dengan menggunakan 6 macam substrat yaitu: Aquadest (kontrol), Abate 1 %, Paspalum 10%, Paspalum 20%, Paspalum 10% + Abate 1%, dan Paspalum 20% + Abate 1%. Dalam rancangan ini perlakuan atau intervensi telah dilakukan kemudian menambahkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding. Sampel dalam penelitian ini adalah telur nyamuk Aedes aegypti yang terperangkap pada medium ovitrap yang berisi larutan larvasida dan atraktan. Variabel bebas dalam penelitin ini adalah konsentrasi tunggal larvasida (Abate 1%) serta atraktan 10 % dan 20 % maupun kombinasinya sedangkan variabel terikat adalah telur nyamuk Aedes aegypti. Analisa data menggunakan uji Oneway dan didapatkan hasil 0,001 < α = 5%. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh secara signifikan penggunaan substrat terhadap jumlah telur nyamuk Aedes aegypti pada medium ovitrap. Menurut hasil penelitian yang dilakukan selama bulan Mei-September 2009 penggunaan Paspalum 20% menghasilkan jumlah telur nyamuk Aedes aegypti terbanyak dibandingkan dengan substrat lain yang berisi Aquadest (kontrol) maupun Abate 1%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries052010101017;
dc.subjectLARVASIDA DAN ATRAKTAN UNTUK MEMUTUS SIKLUS HIDUP NYAMUK AEDES AEGYPTIen_US
dc.titleAPLIKASI LARVASIDA DAN ATRAKTAN UNTUK MEMUTUS SIKLUS HIDUP NYAMUK AEDES AEGYPTIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record