Show simple item record

dc.contributor.authorFerdila Putri Anindita
dc.date.accessioned2014-01-25T00:18:37Z
dc.date.available2014-01-25T00:18:37Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM092010101035
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23763
dc.description.abstractDemam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai vektornya. Sejauh ini pengendalian nyamuk Aedes aegipty telah banyak dilakukan. Namun upaya-upaya yang dilakukan banyak menggunakan insektisida kimia yang mengandung zat-zat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Untuk itu diperlukan suatu bahan alami yang mudah diuraikan oleh alam (Bio-degradable) dan berpotensi untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman tertentu memiliki zat aktif yang bersifat racun bagi serangga, menghambat dan penolak makan, juga dapat menghalangi pencernaan makanan serangga. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan zat aktif itu adalah daun jeruk purut. Dalam penelitian ini diharapkan daun jeruk purut mempunyai efektivitas sebagai antinyamuk Aedes aegypti sehingga dapat mencegah gigitan Ae.aegypti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan dibagi menjadi empat, yaitu kelompok perlakuan pertama (P1), kelompok perlakuan kedua (P2), kelompok perlakuan ketiga (P3) dan kelompok perlakuan keempat (P4). Kontrol negatif (K-) akan dipapar dengan parafin cair, kelompok kontrol positif (K+) akan dipapar dengan produk lotion antinyamuk yang mengandung DEET 13%, P1 dipapar dengan repelan daun jeruk purut dengan konsentrasi 5%, P2 dipapar dengan repelan daun jeruk purut konsentrasi 10%, P3 dipapar dengan repelan daun jeruk purut dengan konsentrasi 20% dan P4 dipapar dengan repelan daun jeruk purut dengan konsentrasi 40%. Tangan probandus dimasukkan ke dalam sangkar nyamuk selama 10 menit, kemudian tangan dikeluarkan dari sangkar selama 5 menit. Jika tidak digigit selama 30 menit, maka tangan dimasukkan lagi ke dalam sangkar nyamuk selama 10 menit dan keluarkan dari sangkar selama 15 menit dilakukan sampai ada nyamuk pertama yang menggigit. Waktu dari pertama dioleskannya repelan sampai adanya nyamuk pertama yang menggigit dinyatakan sebagai waktu perlindungan nyamuk (protection time). Hasil dari penelitian ini dianalisa menggunakan uji One-way Anova kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil pengamatan menunjukkan waktu perlindungan rata-rata masingmasing konsentrasi repelan minyak daun jeruk purut adalah sebagai berikut: konsentrasi 5% memberikan waktu perlindungan selama 35,96 menit, konsentrasi 10% selama 44,83 menit, konsentrasi 20% waktu perlindungannya adalah 59,76 menit, dan konsentrasi 40% selama 139,41 menit. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah semakin tinggi konsentrasi minyak daun jeruk purut semakin tinggi waktu perlindungan nyamuk Ae. aegypti dan konsentrasi minyak daun jeruk purut yang memberikan waktu perlindungan terlama adalah konsentrasi 40%. Hal ini menunjukkan bahwa tiap konsentrasi dari minyak daun jeruk purut memiliki potensi sebagai antinyamuk Ae.aegypti.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101035;
dc.subjectMINYAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix) SEBAGAI ANTINYAMUKen_US
dc.titleEFEKTIVITAS MINYAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix) SEBAGAI ANTINYAMUK Aedes aegyptien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record