Show simple item record

dc.contributor.authorZainur Rohma
dc.date.accessioned2014-01-24T23:50:33Z
dc.date.available2014-01-24T23:50:33Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM061903103078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23747
dc.description.abstractLataston merupakan lapisan permukaan. Lataston juga disebut HRS (Hot Rolled Sheet) yang terdiri dari dua tipe yaitu HRS tipe A (Wearing Course) dan HRS tipe B ( Base Course ). Secara umum bahan perkerasan campuran HRS – WC dan HRS – Base terdiri dari agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi ( Filler), dan aspal. Agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah dengan spesifikasi tertentu yang merupakan hasil mesin pemecah batu (Stone Crusher). Agregat halus terdiri dari pasir atau pengayakan batu pecah yang memenuhi spesifikasi sebagai campuran pada lataston. Bahan pengisi (Filler) yang umum digunakan adalah abu batu yang diperoleh dari hasil sampingan mesin pemecah batu. Pemecah agregat menggunakan mesin pemecah (Stone Crusher) menghasilkan abu batu sebagai hasil sampingan tidak seimbang dengan jumlah kebutuhan campuran yang dibutuhkan. penelitian ini menggunakan material pasir Lumajang dengan penambahan serat serabut kelapa yang menggunakan filler abu batu kapur pada pekerjaan HRS – Base & HRS – WC untuk meningkatkan kekuatan aspal dan untuk meningkatkan nilai stabilitasnya. Tujuan penelitian dengan penggunaan bahan tambah serat serabut kelapa yang menggunakan filler abu batu kapur pada perkerasan jalan HRS – Base dan HRS – WC yaitu untuk menentukan pengaruh serat serabut kelapa akan mempengaruhi karakteristik campuran Lataston. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Transportasi Universitas Jember pada bulan mei 2010 sampai bulan Juni 2010. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Agregagat kasar, agregat halus, serat serabut kelapa, filler abu batu kapur dan aspal penetrasi 60/70. Penelitian menggunakan proporsi campuran pada HRS – WC 38% (agregat kasar), 62% (Agregat Halus). Serta pada HRS – Base 46% (agregat kasar), 54% (Agregat Halus). Sehingga disimpulkan bahwa serat serabut kelapa dapat digunakan pada pekerjaaan lataston dengan menggunakan filler abu batu kapur baik pada HRS – Base dengan kadar 7,0% dan pada HRS – WC dengan kadar 8,5%. Dari hasil analisa yang diperoleh, bahwa penggunaan kadar serat serabut kelapa optimum ialah pada kadar 1,0 % sampai pada kadar 2,5% dari volume berat sampel pada masing - masing campuran lataston Sehingga kadar serat serabut yang dapat digunakan adalah 2% dan Filler abu batu kapur pada HRS – WC 6,98% dan pada HRS – Base 6,35%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061903103078;
dc.subjectFILLER ABU BATU KAPURen_US
dc.titlePENGGUNAAN BAHAN TAMBAH SERAT SERABUT KELAPA PADA PERKERASAN JALAN HRS – BASE DAN HRS – WC YANG PENGGUNAKAN FILLER ABU BATU KAPURen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record