Show simple item record

dc.contributor.authorFIRMANSYAH RIFAL WIDYATAMA
dc.date.accessioned2014-01-24T23:32:42Z
dc.date.available2014-01-24T23:32:42Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM051910101057
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23740
dc.description.abstractPertumbuhan kendaraan bermotor dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sejalan dengan itu, usaha – usaha untuk meningkatkan performansi motor bakar juga semakin banyak dilakukan., salah satunya yaitu mengubah sistem saluran gas buang. Penelitian menggunakan mesin sepeda motor 125 cc dengan memodifikasi saluran gas buangnya. Knalpot standar diubah menjadi knalpot berjenis straight through muffler dengan memvariasikan diameter saringan saluran gas buang dan diameter lubang pada pipa saringan saluran gas buang. Diameter saringan yang digunakan yaitu ½”, ¾”, 1”, 1 ¼” dan 1 ½”. Sedangkan diameter lubang pada pipa saringan yaitu 3 mm, 5 mm dan 7 mm dengan variabel pengamatan yaitu torsi, daya efektif, konsumsi bahan bakar spesifik, efisiensi thermal, tekanan gas buang, kecepatan gas buang dan sound pressure levelyang dibandingkan dengan sistem saluran gas buang standar. Hasil penelitian menunjukkan perubahan diameter saringan dan diameter lubang pada saringan berpengaruh terhadap unjuk kerja motor bensin empat langkah, tekanan gas buang, kecepatan gas buang dan sound pressure level. Nilai torsi tertinggi yaitu pada penggunaan diameter saringan 1 ½” dengan diameter lubang 7 mm sebesar 8.9 N.m. Sedangkan pada penggunaan knalpot standar torsi maksimum yng diraih sebesar 7.9 N.m. Kemudian pengujian knalpot standar menghasilkan daya efektif sebesar 9.5 HP dan pengujian menggunakan knalpot straight through menghasilkan daya efektif sebesar 10.4 HP dengan penggunaan diameter saringan 1 ½” dengan diameter lubang 7 mm. Konsumsi bahan bakar spesifik (SFCe) terendah yaitu sebesar 0.08 Kg . HP -1 . jam -1 yang dihasilkan dari penggunaan variasi diameter vii saringan 1 ½” dan lubang saringan 3 mm, sedangkan penggunaan knalpot standar menghasilkan SFCe terendah 0.104 Kg . HP viii -1 . jam -1 . Efisiensi thermal mengalami kenaikan dari 49.05% pada knalpot standar menjadi 63.94% pada penggunaan diameter saringan 1 ½” dengan diameter lubang 3 mm. Tekanan gas buang terbesar pada titik I yaitu pada penggunaan diameter saringan 1 ¼” dengan lubang saringan 3 mm sebesar 3204.6 N/m 2 sedangkan di titik II didapat tekanan terbesar yaitu 1222.98 N/m 2 yang dihasilkan dari penggunaan variasi diameter saringan 1” dengan lubang saringan 3 mm. Tekanan gas buang di titik III didapat tekanan terbesar pada penggunaan variasi diameter saringan 1 ¼” dengan lubang saringan 3 mm sebesar 618.03 N/m 2 . Pengukuran kecepatan gas buang didapat kecepatan gas buang tertinggi pada penggunaan variasi diameter saringan ½” dengan lubang saringan 5 mm sebesar 61.54 m/s dan sound pressure level tertinggi yaitu 115.2 dB A penggunaan variasi diameter 1 ½” dengan lubang saringan 3 mm.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries051910101057;
dc.subjectEKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI LUBANG SARINGAN SALURAN GAS BUANG TERHADAP SOUND PRESSURE LEVEL DAN UNJUK KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAHen_US
dc.titleTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI LUBANG SARINGAN SALURAN GAS BUANG TERHADAP SOUND PRESSURE LEVEL DAN UNJUK KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAHen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record