dc.description.abstract | Dengan adanya tingkat persaingan yang semakin ketat dan tuntutan konsumen yang semakin tinggi serta semakin bervariasi, perusahaan bukan lagi menumpuk persediaan digudang melainkan harus terampil dalam mengintegrasikan arus informasi dan barang, mulai dari pemasok, pabrik, distributor, outlet, sampai ke konsumen yang disebut integrasi jaringan atau Supply Chain Management (SCM). Saat ini kedepan SCM menjadi andalan tiap-tiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja operasi. Perubahan paradigma persaingan yang semula antar perusahaan, sekarang berubah menjadi antar jaringan. Selain itu, semakin canggihnya dukungan teknologi informasi, penerapan SCM harus dilakukan, tidak hanya sekedar mempertahankan eksistensinya namun juga menjadi aset strategis guna meningkatkan kinerja operasi perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi strategi integrasi supplier dan customers dengan sampel sejumlah 24 perusahaan kosmetik di Provinsi Jawa Timur. Setelah sampel diidentifikasi dan dianalisis dengan analisis faktor terdapat lima tipologi strategi yang berbeda dan masing-masing tipologi strategi itu dikarakteristikkan melalui busur integrasi (arc of integration) yang berbeda serta mewakili arah kecenderungan kerjasama lebih dengan suppliers atau customers atau keduanya secara berimbang.
Temuan dalam penelitian ini adalah kelima area tipologi integrasi, yaitu inward facing, inward facing skewed to customers, inward facing skewed to supplier, periphery facing, dan outward facing, yang dievaluasi dengan menggunakan analisis uji beda dua rata-rata. Dengan menggunakan Balanced Scorecard sebagai ukuran kinerja, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelima tipologi integrasi SCM, khususnya pada kriteria perspektif keuangan.
Sementara itu, pada kedua perspektif yang lain yaitu perspektif pelanggan dan perspektif proses bisnis internal menunjukkan hasil yang tidak signifikan.
Kata kunci : Integrasi jaringan, busur integrasi | en_US |