Show simple item record

dc.contributor.authorQolifah Indah Wahyu Ningsih
dc.date.accessioned2013-12-02T06:50:19Z
dc.date.available2013-12-02T06:50:19Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM031610101028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2351
dc.description.abstractUsaha dalam mencegah karies telah dilakukan pemerintah, tetapi tingkat prevalensi karies di Indonesia masih tinggi. Karies gigi terjadi melalui reaksi kimiawi oleh bakteri. Ekstrak daun sirih merah (piper crocatum) merupakan bahan obat alami dimana terdapat kandungan bahan aktif di dalam daun sirih merah yaitu minyak atsiri, fenol, kavikol, tanin yang mempunyai kemampuan daya antibakteri. Streptococcus mutans adalah salah satu bakteri yang diketahui sebagai penyebab utama timbulnya karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun sirih merah terhadap bakteri S.mutans, apabila dapat menghambat seberapa besar daya hambat ekstrak daun sirih merah terhadap S. Mutans dan berapa konsentrasi terkecil esktrak daun sirih merah yang dapat menghambat S. mutans . Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris, dengan rancangan penelitian post only control design. Untuk uji daya hambat ekstrak daun sirih merah menggunakan uji Well diffusion method (metode sumuran). Sampel dibagi menjadi lima kelompok perlakuan yaitu kelompok ekstrak daun sirih merah konsentrasi 100% (A1), konsentrasi 10% (A2) ,konsentrasi 1% (A3), chlorhexidine (kontrol positif), Aquades (kontrol negatif). Petridish yang berisi media BHI-A yang telah terinokulasi S. mutans diisi dengan bahan penelitian sesuai dengan kode kelompoknya. Seluruh petridish dimasukkan kedalam desikator dan diinkubasi ke dalam inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam. Setelah 24 jam dilakukan pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong. viii Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok perlakuan untuk konsentrasi 100 % mempunyai rata-rata diameter terbesar yaitu 11,789 mm dan rata-rata diameter terkecil pada konsentrasi 1% yaitu 6,758 mm, sedangkan rata-rata diameter terbesar untuk kelompok kontrol adalah chlorhexidine yaitu 12,745 mm. Hasil uji statistik Kruskal Wallis menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada semua kelompok. Untuk mengetahui perbedaan antar kelompok dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan antar kelompok, kecuali pada kelompok perlakuan konsentrasi 100% dengan kelompok kontrol positif (chlorhexidine). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ekstrak daun sirih merah mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan S. mutans. Daya hambat ekstrak daun sirih merah konsentrasi 100% memiliki keefektifan yang sama dengan kontrol positif (chlorhexidine) dalam menghambat pertumbuhan S. mutans. Konsentrasi minimal ekstrak daun sirih merah dalam menghambat pertumbuhan S. mutans pada konsentrasi 1%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031610101028;
dc.subjectEkstrak Daun sirih Merah, Streptococcus mutansen_US
dc.titleDAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper Crocatum) TERHADAP Streptococcus mutansen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record