Show simple item record

dc.contributor.authorYusdika Fredy Wijaya
dc.date.accessioned2014-01-24T04:47:38Z
dc.date.available2014-01-24T04:47:38Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM060110201046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23261
dc.description.abstractBahasa merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari segala kegiatan manusia atau masyarakat. Para sastrawan menemukan jati dirinya lewat bahasa. Para hakim, jaksa, pengacara, dosen, wartawan, penulis, penyiar radio, televisi, dan perancang iklan memperoleh nafkahnya dari kemahiran berbahasa. Bahasa dipakai di tempat kerja, di kantor, bengkel, toko, atau di mal-mal, berdebat di ruang pengadilan, belajar di bangku kuliah, mengisi teka-teki silang di kamar penjara, membeli tahu-tempe di pasar, semuanya berjalan dengan perantaraan bahasa. Bahasa dalam arti luas, ditafsirkan sebagai suatu penukaran komunikasi tanda-tanda dan ini berlaku baik bagi bahasa menurut arti sempit yaitu bahasa kata, baik disampaikan secara lisan atau tulisan, maupun mengenai semua tanda lainnya. Tanda dalam kehidupan manusia terdiri atas berbagai macam, seperti tanda gerak atau isyarat dan bunyi. Tanda gerak atau isyarat dapat berupa lambaian tangan, hal tersebut bisa diartikan memanggil, atau anggukan kepala diterjemahkan setuju. Tanda bunyi seperti klakson motor, gendang, tiupan peluit, terompet, suara manusia, dering telepon. Tanda bersifat verbal adalah tanda-tanda yang digunakan sebagai alat komunikasi yang dihasilkan oleh alat bicara maupun tulis, sedangkan tanda nonverbal dapat berupa bahasa tubuh. Tajuk Rencana, selanjutnya disingkat (TR), memakai bahasa sebagai bentuk komunikasi antara editor dengan pembacanya melalui media masa sebagai sarananya. TR dalam harian Kompas memuat dorongan, imbauan, kritikan, harapan, dan ajakan kepada petutur yang dirangkai secara kohesif. TR tersebut berbentuk karangan utuh, sehingga maksud ungkapan dalam naskah dapat diterima secara berurutan dan dapat dilihat pada kesatuan bentuk dan maknanya. Mengkaji TR secara pragmatik merupakan hal yang menarik, karena ada gejala bahwa maksud dari tindak ujar yang disampaikan tidak hanya terlihat secara harfiah atau tekstual, tetapi ada yang melatarbelakangi. Alasan pemilihan TR sebagai bahan kajian adalah karena terhadap TR di antara pembaca kadang-kadang memiliki pemahaman yang ix berbeda. Tujuan penelitian dalam skripsi ini ada dua yaitu (1) merepresentasikan dan menjelaskan tindak tutur perlokusi yang terdapat dalam TR pada harian Kompas serta (2) mengidentifikasi dan menjelaskan efek tindak tutur perlokusi yang terdapat dalam TR pada harian Kompas. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan metode penelitian yang meliputi lima tahap, yaitu (1) penyediaan data; (2) data; (3) sumber data; (4) analisis data; (5) penyajian hasil analisis data. Sedangkan hasil yang diperoleh dari adanya data tersebut adalah bahwa jenis tindak tutur yang digunakan oleh editor dalam wacana TR harian Kompas adalah jenis tindak tutur perlokusi, meliputi: (1) tindak tutur perlokusi konstantif, (2) tindak tutur perlokusi performatif, (3) tindak tutur perlokusi representatif, (4) tindak tutur perlokusi direktif, (5) tindak tutur perlokusi ekspresif, dan (6) tindak tutur perlokusi komisif. Efek-efek yang ditimbulkan dalam kutipan TR harian Kompas adalah efek tindak tutur perlokusi negatif (mengecewakan), positif (menyarankan), positif (mendukung), negatif (mencemaskan), positif (mendukung), negatif (tidak mendukung), positif (mendorong), positif (mendukung), positif (maklum), dan negatif (mengecewakan).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060110201046;
dc.subjectTajuk Rencana Harian Kompasen_US
dc.titleAnalisis Tindak Tutur Perlokusi dalam Tajuk Rencana Harian Kompas”en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record