Show simple item record

dc.contributor.authorEka Hayati Rhomah
dc.date.accessioned2014-01-24T04:42:33Z
dc.date.available2014-01-24T04:42:33Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM072210101028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23245
dc.description.abstractPengembangan sediaan lepas lambat yang dirancang untuk tinggal lebih lama di lambung disebut gastroretentive drug delivery system (GRDDS). Tujuan utama pengembangan GRDDS adalah agar ketersediaan hayatinya lebih baik dibandingkan dengan sediaan konvensional yang pada umumnya diabsorbsi secara fluktuatif. Salah satu pengembangan GRDDS adalah floating drug delivery system (FDDS). FDDS lebih dikenal dengan sistem yang memiliki densitas kecil sehingga memiliki kemampuan mengembang kemudian mengapung dan tinggal di lambung, obat dilepaskan perlahan – lahan pada kecepatan yang ditentukan. Pada penelitian ini digunakan HPMC K4M dan etil selulosa sebagai matriks yang mampu untuk mengembang dan menjadikan sediaan memiliki densitas yang lebih kecil daripada media pendisolusi sehingga dapat mengapung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah HPMC K4M dan etil selulosa terhadap kekerasan tablet, kemampuan mengapung serta dissolution efficiency-nya dan komposisi optimum HPMC K4M dan etil selulosa pada pembuatan tablet lepas lambat metformin HCl dengan sistem mengapung. Tablet metformin HCl dibuat dengan menggunakan metode granulasi basah. Penelitian dirancang dengan menggunakan metode desain faktorial 2 sehingga didapatkan 4 formula. Masing – masing formula dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh jumlah HPMC K4M dan etil selulosa terhadap kekerasan tablet, floating lag time, floating duration time dan dissolution efficiency selama 8 jam. Hasil optimasi untuk mengetahui jumlah HPMC K4M dan etil selulosa pada pembuatan tablet lepas lambat metformin HCl dengan system mengapung menggunakan Stat-Ease Design Expert 8.0.6 trial software. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HPMC K4M dan etil selulosa serta interaksinya memiliki pengaruh terhadap kekerasan tablet, kemampuan mengapung dan dissolution efficiency metformin HCl dari tablet. Semua formula memiliki kekerasan pada rentang 6 - 8 kg, waktu mulai mengapung pada rentang 25 – 600 detik dan dapat mengapung lebih dari 12 jam. Profil pelepasan metformin HCl dapat dilihat dari nilai dissolution efficiency. Formula 1 memiliki DE 68,21±0,92, formula 2 memiliki DE 62,68±1,37, formula 3 memiliki DE 58,12±0,58 dan formula 4 memiliki DE 56,66±1,54. Daerah optimum pada overlay plot ditentukan berdasarkan kriteria yang diinginkan untuk masing- masing respon yaitu kekerasan, floating lag time, floating duration time, dissolution efficiency. Hasil formula optimum adalah HPMC 155,20 mg – 190 mg pada etil selulosa aras tinggi dan etil selulosa antara 53,35 mg – 70 mg pada HPMC aras sedang hingga tinggi serta etil selulosa 64,14 mg – 70 mg pada HPMC 153,62 mg – 190 mg.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072210101028;
dc.subjectKomposisi HPMC K4M dan Etil Selulosa pada Tablet Metforminen_US
dc.titleOPTIMASI KOMPOSISI HPMC K4M DAN ETIL SELULOSA PADA TABLET METFORMIN HIDROKLORIDA SISTEM MENGAPUNG MENGGUNAKAN DESAIN FAKTORIALen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record