dc.description.abstract | Activity of Daily Living (ADL) adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan
seseorang untuk melakukan ADL secara mandiri, yang meliputi mandi, makan,
toileting, kontinen, berpakaian, dan berpindah. Sesuai dengan konsep proses
menua, bahwa terjadinya proses penuaan pada lansia merupakan siklus kehidupan
yang ditandai dengan penurunan fungsi dan kemunduran fisik dapat menyebabkan
lansia menjadi tergantung pada orang lain, termasuk dalam memenuhi kebutuhan
ADL-nya. Timbulnya ketergantungan dalam melakukan ADL pada lansia dapat
disebabkan oleh beberapa penyebab seperti umur, kesehatan fisiologis, fungsi
kognitif, fungsi psikososial,status mental, ritme biologi, tingkat stress, dan
pelayanan kesehatan. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengetahui
perbedaan tingkat kemandirian Activity of Daily Living (ADL) pada lansia yang
mengikuti dan tidak mengikuti posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari
Kabupaten Jember, sedangkan tujuan khususnya adalah mengetahui karakteristik
lansia, mengetahui tingkat kemandirian activity of daily living pada lansia yang
mengikuti dan tidak mengikuti posyandu, mengetahui distribusi lansia aktif pada
kelompok yang mengikuti posyandu, dan menganalisis perbedaan tingkat
kemandirian activity of daily living pada lansia yang mengikuti dan tidak
mengikuti posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan deskriptif perbandingan yang membandingan
antara lansia yang mengikuti dan lansia yang tidak mengikuti posyandu, dan
menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia di lingkungan posyandu yang
berada di Kelurahan Tegal Gede Kabupaten Jember yang sesuai dengan kriteria
inklusi yang telah ditetapkan. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan meggunakan purposive
quota sampling. Total responden yang digunakan sebanyak 50 responden dengan
25 orang lansia mengikuti posyandu dan 25 orang lansia tidak mengikuti
posyandu. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data bahwa sebagian besar
responden yang mengikuti posyandu lansia dapat melakukan activity of daily
living secara mandiri, yaitu sebanyak 16 orang (64%) dan 9 orang (36%)
tergantung paling ringan. Sedangkan pada lansia yang tidak mengikuti posyandu
didapatkan 11 orang (44%) dapat melakukan activity of daily living secara
mandiri, 3 orang (12%) tergantung paling ringan, 2 orang (8%) tergantung ringan,
3 orang (12%) tergantung sedang, 3 orang (12%) tergantung berat, 3 orang (12%)
tergantung paling berat, dan tidak ditemukan lansia dengan tergantung total.
Perhitungan uji statistik dengan chi-square didapatkan nilai p = 0,001 yang
berarti Ho ditolak. Kesimpulan penelitian ada perbedaan tingkat kemandirian
activity of daily living (ADL) pada lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti
posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Adanya
perbedaan tersebut, maka seharusnya pihak terkait yaitu Puskesmas Sumbersari
terlebih dahulu melakukan upaya pendekatan kepada keluarga untuk
meningkatkan kesadaran lansia, sehingga nantinya lansia dapat memanfaatkan
posyandu. Pendekatan tersebut dapat dilakukan dengan menambah frekuensi
penyuluhan sebagai bentuk pemberdayaan kepada kelompok lansia, dengan cara
membuat jadwal penyuluhan yang berbeda setiap bulan. Cara yang lain yang
digunakan pihak puskesmas adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan dengan melengkapi fasilitas sarana pelayanan seperti obat, peralatan,
dan pelayanan kesehatan di posyandu lansia.
x | en_US |