dc.description.abstract | Selama ini pembelajaran biologi lebih banyak berpusat pada guru sehingga
tidak mendorong kreativitas siswa. Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar sangat kecil. Ini yang menyebabkan siswa enggan berpikir, sehingga timbul
perasaan jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran biologi. Akibat dari sikap siswa
tersebut, maka dapat dipastikan hasil belajarnya kurang memuaskan, dalam arti tidak
memenuhi batas tuntas yang ditetapkan sekolah. Dari hasil observasi guru biologi
jarang menggunakan metode eksperimen, sehingga motivasi siswa berkurang.
Kondisi seperti itu dapat menimbulkan kejenuhan bagi siswa karena pembelajaran
yang disajikan kurang menarik sehingga akan berpengaruh pada hasil belajar dan
tujuan pendidikan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi dan
hasil belajar siswa setelah penerapan model cooperative learning tipe TAI (Team
Assisted Individualization) dengan metode eksperimen pada siswa kelas IX B
semester gasal 2010-2011 di SMP Negeri 2 Ambulu.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dilaksanakan
dalam dua tahap, yaitu (a) tahap observasi; dan (b) tahap pelaksanaan tindakan.
Tahap pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model cooperative learning
tipe team assisted individualization dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan tes
hasil belajar sebanyak dua kali. Komponen-komponen pokok dalam setiap siklus
viii
adalah: perencanaan atau planning, tindakan atau acting, pengamatan atau observing,
refleksi atau reflecting.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa dalam aspek
attitude mengalami kenaikan sebesar sebesar 0,9%, dimana sebelum siklus I hanya
mencapai 23,8% menjadi 24,7% pada akhir siklus II. Untuk aspek relevance
mengalami peningkatan sebesar 0,5% , yaitu dari sebelum siklus sebesar 21,6%
menjadi 22,1% pada akhir siklus II. Sedangkan aspek confidence mengalami
peningkatan sebesar 0,6% yaitu sebelum siklus I sebesar 21,9 menjadi 22,5 pada
akhir siklus II. Dan untuk aspek satisfaction mengalami peningkatan sebesar 0,8%,
dimana dari sebelum siklus I sebesar 24,9 menjadi 25,7 pada akhir siklus II.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar setelah penerapan
model cooperative learning tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan
metode eksperimen pada siswa kelas IX B semester gasal 2010-2011 di SMP Negeri
2 Ambulu dalam aspek kognitif dimana pada siklus I sebesar 66,7% meningkat
sebanyak 14,3% menjadi 81%, dengan nilai rata-rata siklus I sebesar 67,5 dan pada
siklus II sebesar 80,9. Untuk nilai afektif juga mengalami peningkatan dari siklus I
sebesar 65,8 dengan nilai ketuntasan 69,1% pada siklus II menjadi 73,3 dan
ketuntasan 88,1%. Mengalami peningkatan sebesar 7,5 dan ketuntasan sebesar 19%.
Sedangkan untuk nilai psikomotorik dari siklus I sebesar 60,7 dengan ketuntasan
69,1% pada siklus II menjadi 82,7 dengan ketuntasan 83,3%, mengalami peningkatan
sebesar 62 dan ketuntasan sebesar 14,2%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model cooperative learning
tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan metode eksperimen dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Peneliti berharap dari penelitian ini
guru hendaknya selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa. | en_US |