Show simple item record

dc.contributor.authorAdhitya Wicaksono
dc.date.accessioned2013-12-02T05:51:43Z
dc.date.available2013-12-02T05:51:43Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM092010101056
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2298
dc.description.abstractRINGKASAN Perbandingan Komplikasi pada Pasien Fraktur Klavikula pasca Penatalaksanaan Operatif dibandingkan dengan Kontralateral (RS. Bina Sehat Kabupaten Jember Periode 2007-2012); Adhit ya Wicaksono; 092010101056; 2013; 96 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Fraktur klavikula adalah 5% dari kejadian fraktur. Fraktur klavikula merupakan 44% - 60% kejadian fraktur yang terjadi di bahu. Angka kejadian fraktur klavikula diperkirakan 29-64 kejadian pada 100.000 orang. Prevalensi tertinggi fraktur klavikula terjadi pada populasi usia produktif yang berusia ratarata 29,3 tahun. Kejadian pada laki-laki dan perempuan mempunyai perbandingan 2:1 dengan presentase 67.9% : 32.1%. Fraktur klavikula dibagi dalam t iga kelompok dan yang paling sering terjadi adalah fraktur klavikula sepertiga tengah (grup 1) sebesar 72%-80%. Sedangkan 25%-30% terjadi pada sepertiga lateral (grup 2) dan hanya 2% yang terjadi pada sepertiga medial. Eskola mengadakan studi terhadap 89 pasien fraktur klavikula, ditemukan bahwa pemendekan klavikula sampai dengan 15 mm atau lebih menyebabkan ketidaknyamanan dan penurunan fungsi dari bahu. Hill juga menemukan bahwa pemendekan klavikula sampai dengan 20 mm setelah direduksi tertutup akibat fraktur sepertiga tengah, mempunyai hasil yang buruk dengan gejala meliputi kelemahan otot yang sangat cepat, kesulitan menggunakan baju dengan bahu yang diangkat, nyeri, dan deformitas. Tujuan umum penelit ian untuk mengetahui perbandingan komplikasi pada pasien fraktur klavikula pasca operatif dibandingkan kontralateral. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui perbandingan ROM dan kekuatan otot setiap gerakan sendi bahu serta NRS gerak sendi bahu, pemendekkan tulang klavikula, perubahan kulit, atrofi otot dan ada tidaknya sensasi raba di region pectoralis. viii Metode penelit ian yang digunakan adalah survei analit ik dengan perhitungan sampel menggunakan sistem sampling jenuh. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 16 orang dengan penjaringan sampel menggunakan kriteria inklusi. Penelit ian dilakukan di masing-masing tempat tinggal sampel. Analisis data menggunakan SPSS Kolmogorov-Smirnov Test, Independent t-Test, MannWhit ney Test dan chi square. Jumlah pasien yang sesuai kriteria inklusi berjumlah 16 orang. Nilai perbandingan ROM, kekuatan otot, pemendekkan tulang, dan atrofi otot yang didapat adalah p > 0,05 sehingga t idak ada perbedaan yang sigifikan diantara 2 kelompok. Nilai perbandingan NRS, sensasi raba, deformitas yang didapat adalah p < 0,05 sehingga ada perbedaan yang signifikan diantara 2 kelompok. Jadi dapat disimpulkan pada pemeriksaan klinis ROM sendi bahu, kekuatan otot bahu, pemendekkan tulang, dan atrofi otot tidak ada perbedaan yang signifikan antara sisi operatif dan sisi kontralateral. Pemeriksaan klinis NRS, sensasi raba, dan deformitas ada perbedaan yang signifikan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101056;
dc.subjectFRAKTUR KLAVIKULAen_US
dc.titlePERBANDINGAN KOMPLIKASI PADA PASIEN FRAKTUR KLAVIKULA PASCA PENATALAKSANAAN OPERATIF DIBANDINGKAN DENGAN KONTRALATERAL (RS Bina Sehat Kabupaten Jember periode 2007-2012)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record