dc.description.abstract | Plak gigi adalah faktor yang memiliki andil besar terhadap proses terjadinya
karies gigi. Karies gigi adalah proses terjadinya dekalsifikasi akibat terganggunya
keseimbangan email dengan lingkunganya. Faktor diet dan bakteri memiliki andil
besar dalam terjadinya proses karies. Jenis makanan yang mengandung sukrosa
berpotensi tinggi terjadinya karies. Usaha pencegahan karies gigi telah banyak
dilakukan salah satunya adalah pemilihan jenis makanan. Permen karet xylitol adalah
produk yang telah lama digunakan di bidang kedokteran gigi dalam upaya
pencegahan terjadinya karies gigi. Xylitol memiliki banyak keunggulan, diantaranya
adalah kemampuanya dalam menetralisis asam plak dengan memproduksi asam
amino serta tidak bisa difermentasi oleh bakteri asam. Produk terbaru di kedokteran
gigi adalah penggunaan permen karet probiotik. Permen karet probiotik adalah
permen karet yang mengandung strain Lactobacillus reuteri yang mampu
memodulasi sistem imun, serta menghasilkan bahan antimikrobial bagi bakteri
pathogen.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pH plak supragingiva
setelah mengunyah permen karet xylitol, permen karet probiotik Lactobacillus reuteri
dan membandingkan efektivitas keduanya terhadap stabilitas pH plak supragingiva.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Mulut Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember. Jumlah sample yang digunakan adalah 12 siswa SDN
Jember Kidul 4 usia 10-12. Keduabelas sample mendapat 4 perlakuan selama 4 hari.
Pada masing-masing hari yaitu mendapat perlakuan mengunyah tampon, permen
karet sukrosa, permen karet xylitol dan permen karet probiotik dan dilakukan
pengukuran pH plak supragingiva pada waktu sebelum perlakuan, menit ke-5 setelah perlakuan dan menit ke-30. Sebelum dilakukan uji statistik, terlebih dahulu dilakukan
uji normalitas dan homogenitas data menggunakan Kolmogorof-smirnov dan Levene
test. Karena dari hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukan hasil p<0,05 maka
digunakan uji nonparametrik Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann
Whitney untuk mengetahui apakah ada perbedaan bermakna pada tiap kelompok
perlakuan
Dari data hasil penelitian diperoleh yaitu pH plak supragingiva pada
perlakuan permen karet xylitol maupun probiotik stabil hingga menit ke-30. Berbeda
dengan pH plak supragingiva perlakuan sukrosa dari menit ke-5 hingga ke-30 terjadi
penurunan begitu pula pada perlakuan tampon juga mengalami penurun pH pada
menit ke-30. Hasil uji deskriptif menunjukan adanya perbedaan antara pH plak
supragingiva perlakuan mengunyah permen karet xylitol dan mengunyah permen
karet probiotik. Permen karet xylitol menunjukan pH konstan dari pH awal sebelum
perlakuan hingga menit ke-30. Pada perlakuan mengunyah permen karet probiotik
terlihat peningkatan pH pada menit ke-5 dan konstan hingga menit ke-30. Uji Kruskal
Wallis menunjukan adanya perbedaan bermakna pada tiap kelompok perlakuan
sehingga dianjutkan dengan uji Mann Whitney, hasilnya menunjukan adanya
perbedaan bermakana (p<0,05) pada perlakuan mengunyah permen karet xylitol
maupun permen karet probiotik pada menit ke-5 sedangkan pada menit ke-30 tidak
menunjukan perbedaan bermakna.
pH plak setelah mengunyah permen karet xylitol stabil karena memilki
struktur 5-karbon yang tidak dapat difermentasi oleh bakteri asidogenik dan xylitol
meningkatkan amonia yang mampu menetralkan asam dalam plak. pH plak setelah
mengunyah permen karet probiotik stabil karena kemampuan Lactobacillus reuteri
memodulasi sistem imun, menghasilkan bahan antimikrobial serta kemampuan untuk
mengurai subtrat menjadi asam sangat rendah dan membutuhkan waktu yang lama.
Terdapat perbedaan pH plak suprgingiva setelah mengunyah permen karet xylitol dan
permen karet probiotik, permen karet probiotik lebih bersifat menaikan pH dari pH
awal namun tetap konstan hingga menit ke-30. Dari perbandingan efektivitas kedua permen, bisa disimpulkan bahwa permen karet xylitol maupun permen karet probiotik
memiliki efektivitas yang sama terhadap stabilitas pH plak supragingiva melalui
mekanisme yang berbeda. | en_US |