Show simple item record

dc.contributor.authorYoyok Dwi H
dc.date.accessioned2014-01-23T23:00:26Z
dc.date.available2014-01-23T23:00:26Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM060210192014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22658
dc.description.abstractFisika merupakan salah satu mata pelajaran yang membosankan dan sulit untuk dipelajari dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Salah satu faktor penyebab sulitnya belajar fisika adalah pemilihan model pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi, sehingga siswa merasa bosan dan kesulitan dalam belajar fisika yang mengakibatkan rendahnya motivasi siswa dalam belajar fisika. Berdasarkan data awal pada saat pra siklus ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA-2 masih belum mencapai ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah. Dari 27 siswa kelas XI IPA-2 yang dapat dinyatakan tuntas hanya 33,3% (9 siswa) yang mendapatkan nilai ≥ 70, sedangkan 66,7% (18 siswa) lainnya mendapatkan nilai < 70, mengingat KKM yang harus ditempuh siswa agar dapat dikatakan tuntas dalam pembelajaran yaitu minimal terdapat 75% siswa memperoleh nilai ≥ 70. Selain itu, ditemukan aktivitas belajar siswa yang rendah yaitu sebesar 37,8%. Dari 27 siswa, hanya 43% siswa yang aktif membaca; 36% siswa yang aktif mencatat; 34% siswa yang aktif menjawab pertanyaaan; 44% siswa yang aktif berdiskusi dan 32% siswa yang aktif bertanya. Dari hasil identifikasi masalah di atas, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan metode team quiz. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan peningkatan ketuntasan hasil belajar fisika menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode team quiz pada kelas XI IPA-2 SMA Diponegoro; (2) medeskripsikan peningkatan aktivitas belajar fisika menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode team quiz pada kelas XI IPA-2 SMA Diponegoro Penelitian ini dikenakan pada siswa kelas XI IPA-2 SMA Diponegoro Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindak Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Persentase ketuntasan hasil belajar digunakan untuk menunjukkan peningkatan ketuntasan hasil belajar antara pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Persentase aktivitas belajar digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Data hasil observasi memperlihatkan bahwa persentase ketuntasan hasil belajar meningkat dari 33% saat pra siklus menjadi 74% pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 85,2% pada siklus II. Untuk peningkatan ketuntasan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I sebesar 0,22 dengan kategori rendah. Sedangkan peningkatan ketuntasan hasil belajar antara pra siklus ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 0,45 dengan kategori sedang. Persentase aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dari pra-siklus (37,8%) ke siklus I (43%) dengan kategori aktivitas rendah meningkat menjadi kategori sedang. Peningkatan aktivitas terjadi juga pada siklus II sebesar 49,8% dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis data yang diperoleh maka kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode team quiz dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa dengan kategori sedang dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas XI IPA-2 SMA Diponegoro tahun 2011/2012 dengan kategori sedang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210192014;
dc.subjectTEAM QUIZen_US
dc.titlePENINGKATAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS XI IPA-2 SMA DIPONEGORO TAHUN AJARAN 2011/2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record