Show simple item record

dc.contributor.authorWira Dian Jauharah
dc.date.accessioned2014-01-23T14:24:07Z
dc.date.available2014-01-23T14:24:07Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM081810201021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22610
dc.description.abstractLimbah buah-buahan dan sayur-sayuran yang sudah membusuk banyak terlihat di pasar sayur dan buah. Limbah buah dan sayur yang membusuk mengalami proses kimia yang dikenal sebagai fermentasi. Selama proses ini, buah-buahan dan sayuran menghasilkan asam lebih yang akan meningkatkan kekuatan elektrolit dalam buah dan sayuran. Sehingga, jus dari buah dan sayuran yang tua atau busuk menjadi lebih reaktif dengan elektroda dan menghasilkan tegangan yang lebih tinggi daripada jus buah atau sayur yang segar. Dari sifat kelistrikan yang mengandung banyak elektrolit dari limbah buah-buahan dan sayur-sayuran tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui nilai kuat arus dan tegangan yang dihasilkan oleh bio-baterai limbah buah jeruk, pisang, tomat, cabai dan wortel guna untuk membuat bio-baterai yang optimal Penelitian dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama untuk mengetahui pengaruh jarak antar elektroda terhadap kuat arus dan tegangan yang dihasilkan oleh bio-baterai tunggal limbah buah dan sayuran. Jarak antar elektroda yang digunakan adalah 2 cm, 4 cm, 6 cm, 8 cm dan 10 cm dengan menggunakan elektroda Cu sebagai anoda dan Zn sebagai katoda. Luas elektroda yang digunakan (6 x 4) cm yang dicelupkan pada wadah bio-baterai dengan volume elektrolit 750 ml. Tahap kedua untuk mengetahui nilai kuat arus dan tegangan yang dihasilkan bio-baterai seri-pararel. Elektroda yang digunakan lempengan Cu dan Zn masing-masing 6 buah dengan 6 wadah bio-baterai yang akan disusun secara seri-pararel dan diukur kuat arus dan tegangan. Tahap ketiga adalah untuk mengetahui bio-baterai limbah buah dan sayuran mana yang dapat menyalakan lampu led yang paling lama. Dan tahap terakhir adalah mengukur hubungan kuat arus dan tegangan dengan pH. Mengacu pada hasil dan analisis secara keseluruhan didapatkan hasil bahwa perubahan variasi jarak, hambatan dan pH akan memberikan nilai kuat arus dan tegangan yang berbeda. Semakin dekat jarak antar elektroda, semakin besar nilai arus dan tegangan, dan semakin besar nilai hambatan, kuat arus semakin kecil dan tegangan semakin besar. Begitu juga semakin besar nilai pH maka semakin kecil kuat arus dan tegangan yang dihasilkan dan sebaliknya. Nilai pH terkecil dihasilkan oleh bio-baterai Limbah buah Jeruk dengan nilai pH 4,03. Bio-baterai tunggal yang menghasilkan nilai kuat arus dan tegangan yang besar pada seluruh bio-baterai tunggal dimiliki oleh bio-baterai dengan jarak antar elektroda terdekat 2 cm. Bio-baterai limbah buah dan sayuran yang menghasilkan nilai kuat arus dan tegangan terbesar baik bio-baterai tunggal maupun bio-baterai seri-pararel dimiliki oleh bio-baterai limbah buah jeruk dengan nilai kuat arus pada bio-baterai seri-pararel 0,93 mA dan nilai tegangan 2,72 volt. Bio-baterai yang mampu menyalakan lampu LED terlama adalah bio-baterai limbah buah Jeruk dengan lama waktu 75 jam.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081810201021;
dc.subjectKelistrikan yang dihasilkan Limbah Buah dan Sayuranen_US
dc.titleANALISIS KELISTRIKAN YANG DIHASILKAN LIMBAH BUAH DAN SAYURAN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF BIO-BATERAIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record