PERBEDAAN PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) STADIUM 5 YANG MENJALANI HEMODIALISIS MENGGUNAKAN DIALYZER BARU DAN REUSE (STUDI EKSPERIMENTAL DI INSTALASI HEMODIALISIS RSD DR. SOEBANDI JEMBER)
Abstract
Penyakit ginjal kronik (PGK) stadium 5 adalah penyakit ginjal kronik
yang sudah masuk ke stadium gagal ginjal terminal (LFG < 15mL/ menit/ 1,73
). Pasien PGK stadium 5 memerlukan terapi pengganti ginjal antara lain
dialisis atau transplantasi ginjal. Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti
ginjal dengan prinsip menggantikan kerja dari ginjal (dialyzer) yaitu menyaring
dan membuang sisa-sisa metabolisme dan kelebihan cairan, membantu
menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh serta membantu menjaga tekanan
darah. Dialyzer yang telah digunakan lebih dari satu kali disebut dengan dialyzer
reuse. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
dialyzer reuse terhadap efektivitas hemodialisis khususnya dalam penurunan
kadar asam urat pasien PGK stadium 5 di RSD dr. Soebandi Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pengambilan
sampel darah pasien sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien PGK stadium
5 yang menjalani hemodialisis I (dengan dialyzer baru) dan V (dengan dialyzer
reuse ke-4) di ruang hemodialisis RSD dr. Soebandi Jember periode September-
Oktober 2012. Sampel darah tersebut digunakan untuk mengukur kadar asam urat
pasien. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
consecutive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada pasien yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, serta telah melengkapi lembar informed
concent. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji
paired T-test.
Hasil uji statistik paired T-test dari sampel penelitian didapatkan tidak ada
perbedaan yang signifikan antara penurunan kadar asam urat pada hemodialis
ix
dengan menggunakan dialyzer baru dan reuse (nilai probabilitas sebesar 0,864).
Hal ini disebabkan oleh kinerja dan efisiensi dialyzer yang masih baik serta proses
pencucian yang sesuai dengan standar sampai penggunaan ulang ke-4. Sedangkan
hasil uji statistik paired T-test untuk biaya hemodialisis dengan menggunakan
dialyzer baru dan reuse dapat disimpulkan bahwa ada perbedan yang signifikan
antara biaya yang dikeluarkan untuk melakukan hemodialisis dengan
menggunakan dialyzer baru dan reuse (nilai probabilitas sebesar 0,000). Dengan
adanya penurunan biaya hemodialisis yang signifikan ini diharapkan pasien PGK
stadium 5 yang menjalani terapi hemodialisis semakin meningkat. Pembiayaan
terapi hemodialisis oleh asuransi kesehatan juga bisa dialokasikan untuk
pembiayaan terapi penyakit yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penggunaan dialyzer reuse secara umum aman bagi pasien dan biaya yang
dikeluarkan lebih terjangkau.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]