Show simple item record

dc.contributor.authorEdy Sultoni
dc.date.accessioned2014-01-23T06:17:13Z
dc.date.available2014-01-23T06:17:13Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM071910101087
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22266
dc.description.abstractProses drilling atau sering disebut dengan proses drill merupakan proses pemesinan yang paling sederhana di antara proses pemesinan yang lain. Biasanya di bengkel atau workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun istilah ini sebenarnya kurang tepat. Proses drill dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor Proses drill digunakan untuk pembuatan lubang silindris. Pembuatan lubang dengan bor spiral di dalam benda kerja yang pejal merupakan suatu proses pengikisan dengan daya penyerpihan yang besar. Jika terhadap benda kerja itu dituntut kepresisian yang tinggi Pada proses drill, geram Dari hasil penelitian dapat diketahui pengaruh parameter yang digunakan terhadap nilai akselerasi getaran pahat dan kebulatan yang diperoleh. Dapat dilihat nilai getaran pahat terkecil dihasilkan dari pengambilan data percobaan ke-1 sebesar = 0,8777 m/s 2 pada n = 13 m/s, f = 0,07 dan a = 7 mm. Sedangkan nilai akselerasi getaran pada benda kerja terbesar didapatkan dari pengambilan data percobaan ke27 sebesar = 5,1003 m/s 2 pada n = 15 rpm, f = 0,22 dan a = 10 mm. Begitu pula halnya dengan pengukuran kebulatan tidak jauh berbeda. Dapat diperoleh nilai kebulatan terkecil yang mendekati nilai kebulatan adalah pada pengambilan data percobaaan ke-19 sebesar = 20 µm. Sedangkan nilai kebulatan terbesar adalah pada pengambilan data percobaaan ke-8 sebesar = 40 µm. Dari persamaan regresi dapat diketahui parameter potong yang paling berpengaruh besar adalah kedalaman potong. Hasil penelitian secara umum bahwa nilai akselerasi getaran dan kebulatan, setelah nilai gerak makan dinaikkan maka nilai akselerasi getaran pahat dan kebulatan juga bertambah besar, hal ini disebabkan karena semakin besar gerak makan yang digunakan maka geram yang dihasilkan juga semakin tebal sehingga gaya potong yang diperlukan semakin besar. Akibatnya gaya tangensial juga naik dan menimbulkan gaya radial dan momen kopel. Momen dan gaya radial yang besar menimbulkan lenturan dan puntiran pada pahat, akibatnya penyimpangan kebulatan semakin besar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071910101087;
dc.subjectANALISIS PENGARUH KECEPATAN POTONGen_US
dc.titleANALISIS PENGARUH KECEPATAN POTONG, GERAK MAKAN DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP GETARAN DAN KEBULATAN BENDA KERJA PADA HASIL PROSES DRILLINGen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record