| dc.description.abstract | Timbunan selalu dibutuhkan hampir di semua konstruksi teknik sipil. Dimana 
salah satu kriteria desain untuk timbunan adalah tingkat kepadatannya, yang menjadi 
indikator apakah stabilitas timbunan tersebut sudah dicapai atau belum.. Sedangkan 
parameter yang digukanan untuk menggambarkan tingkat kepadatan adalah berat 
volume kering dan kadar air timbunan tersebut.Saat proses konstruksi, pengendalian 
tingkat kepadatan timbunan harus dilakukan. Beberapa metode tersedian untuk 
mengukur parameter kepadatan tersebut. Sand cone (SNI 03-2828-1992_), balon 
pasir (SNI 19-6413-2000) adalah beberapa metode untuk mengukur berat volume di 
lapangan. Kedua metode tersebut dapat dilakukan dalam waktu kurang dari satu jam, 
sehingga proses pemadatan dapat terus dilakukan. Kesulitan terjadi ketika 
pengukuran kadar air di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar air tanah yang 
diukur dengan metode oven, microwave, speedy moisture content dan pemanasan 
langsung. Sehingga penelitian diharapkan dapat menjadi dasar dan pedoman untuk 
pengukuran kadar air tanah di lapangan.
Hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan menyimpulkan. Nilai kadar air 
rata-rata terendah pada penelitian ini ada pada pasir panti yaitu sebesar 9,46%. Nilai 
kadar air rata-rata tertinggi pada penelitian ini ada pada tanah sawah Gempol yaitu 
sebesar 71,41%. | en_US |