Show simple item record

dc.contributor.authorShelvina Ayu Damayanti
dc.date.accessioned2014-01-23T06:02:01Z
dc.date.available2014-01-23T06:02:01Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM091610101059
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22228
dc.description.abstractSalah satu tindakan yang dilakukan di bidang kedokteran gigi adalah pencabutan yaitu merupakan tindakan yang dapat menimbulkan luka di soket gigi. Respon dasar terhadap adanya kerusakan jaringan adalah peradangan yang kemudian dilanjutkan dengan proses penyembuhan untuk mengganti bagian yang mengalami kerusakan. Proses penyembuhan dimulai melalui migrasi dan proliferasi fibroblas dan sel endotel. Selanjutnya muncul jaringan yang mencirikan terjadinya penyembuhan, yang disebut jaringan granulasi yang secara histologis dapat dilihat proliferasi fibroblas dan kapiler baru yang halus dalam matrik ekstraseluler yang longgar. Fibroblas akan memulai mensintesa serabut kolagen (jaringan ikat), dan kemudian terjadi regenerasi jaringan epitel seiring berjalannya waktu. Beberapa tanaman herbal telah terbukti dapat mempercepat proses penyembuhan luka, salah satunya adalah rimpang kunyit. Kurkumin merupakan bagian terbesar pigmen kuning yang terdapat dalam rimpang kunyit. Sudah banyak penelitian dilakukan terhadap kurkumin yang ternyata mempunyai aktivitas biologis cukup luas. Pemberian kurkumin dapat mempercepat proliferasi sel dan sintesis kolagen pada luka. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui efek pemberian kurkumin terhadap kepadatan serabut kolagen pada soket gigi tikus Wistar pasca pencabutan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental pada tikus wistar menggunakan the post test only control group design yang dilaksanakan di Laboratorium Biomedik FKG Universitas Jember. Sampel yang digunakan sebanyak 20 ekor tikus dibagi dalam dua kelompok yaitu kontrol (K) dan perlakuan (P). Pada hari pertama, dilakukan pencabutan gigi molar satu bawah kiri tikus. Selanjutnya pemberian 0,5 ml larutan saline (placebo) untuk kelompok K dan kurkumin 9 mg/0,5ml saline untuk kelompok P, satu kali sehari secara intra gastrik menggunakan sonde lambung. Setelah 7 dan 14 hari pasca pencabutan masing-masing kelompok dikorbankan sebanyak 5 ekor tikus. Selanjutnya pembuatan preparat jaringan soket gigi tikus, kemudian ditentukan ada tidaknya peningkatan pembentukan serabut kolagen serta nilai peningkatan pembentukan serabut kolagen dengan cara membandingkan gambaran serabut kolagen antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukan pemberian kurkumin secara intraoral pasca pencabutan gigi tikus dapat meningkatkan pembentukan jaringan granulasi yang diikuti dengan meningkatnya proliferasi fibroblas dan deposisi serabut kolagen baik pada hari ke-7 maupun ke-14 dibandingkan kelompok tanpa pemberian kurkumin, Akan tetapi, pemberian kurkumin selama 14 hari pasca pencabutan gigi tidak menunjukan adanya peningkatan pembentukan serabut kolagen dibandingkan pemberian kurkumin selama 7 hari pasca pencabutan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan pembentukan kolagen pada soket gigi tikus Wistar setelah pemberian kurkumin pasca pencabutan gigi tetapi tidak terdapat peningkatan pembentukan kolagen pada soket gigi tikus Wistar berdasarkan variasi lama waktu pemberian kurkumin pasca pencabutanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101059;
dc.subject“Efek Pemberian Kurkuminen_US
dc.title“Efek Pemberian Kurkumin terhadap Peningkatan Pembentukan Kolagen pada Soket Gigi Tikus Wistar Pasca Pencabutan”; Shelvina Ayu Damayanti, 091610101059en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record