Show simple item record

dc.contributor.authorAnnisa Tari Aramintha
dc.date.accessioned2014-01-23T05:38:46Z
dc.date.available2014-01-23T05:38:46Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM101610101080
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22202
dc.description.abstractKaries gigi adalah salah satu penyakit gigi yang umum diderita manusia. Tanda makroskopik paling awal dari karies pada enamel adalah white spot. White spot melibatkan proses kimia dimana bahan anorganik gigi mengalami demineralisasi. Bahan anorganik gigi salah satunya adalah kalsium, komponen penting penyusun enamel dan dentin, tetapi terkadang penyerapan kalsium dari makanan tidak maksimal. Hal ini dikarenakan banyak komponen makanan yang menghambat penyerapan kalsium seperti fiber dan oksalat. Penyerapan kalsium di lingkungan rongga mulut juga dipengaruhi oleh saliva. Aplikasi CPP-ACP dapat melindungi gigi dari demineralisasi. CPP-ACP mengandung konsentasi kalsium dan fosfat tinggi yang dibutuhkan gigi. CPP-ACP dioleskan di permukaan gigi, meningkatkan level kalsium fosfat di plak. Oleh karena ini, CPP-ACP mempertahankan kejenuhan yang menghalangi demineralisasi enamel dan meningkatkan remineralisasi. Pengulasan CPP-ACP biasanya dilakukan terus menerus secara rutin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kalsium di dalam saliva buatan setelah aplikasi CPP-ACP pada hari ke-1, 3, dan 7. Penelitian eksperimental laboratoris ini menggunakan rancangan the post test only control group design.Variabel yang diamati adalah kadar kalsium dalam saliva buatan. Media perendaman menggunakan saliva buatan dengan pH 7,00 dan saliva buatan dengan pH 4,75. Saliva buatan pH 4,75 dihasilkan dari penurunan pH saliva dari pH 7,00 menjadi 4,75. Sampel penelitian menggunakan mahkota gigi premolar yang dibagi menjadi dua bagian yaitu bukal dan palatal. Enam belas sampel ditutup cat kuku menyisakan dimensi persegi enamel berukuran 4mm x 4mm di permukaan bukal atau palatal. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok A (Saliva buatan pH 7,00 tanpa aplikasi CPP-ACP), B (Saliva buatan pH 7,00 dengan aplikasi CPP-ACP), C (Saliva buatan pH 4,75 tanpa aplikasi CPP-ACP) dan D (Saliva buatan pH 4,75 dengan aplikasi CPP-ACP). Sampel dimasukkan ke dalam saliva buatan yang diganti setiap hari dan ditempatkan di inkubator bersuhu 37⁰C dengan durasi 7 hari. Aplikasi CPP-ACP pada sampel potongan gigi diaplikasikan rutin selama 7 hari dengan pengulangan setiap 24 jam. Kadar kalsium dalam saliva buatan dihitung dengan AAS (Atomic Absorbtion Spectrofotometer). Analisis data menggunakan Kruskal Wallis Test dilanjutkan Mann Whitney Test, menunjukkan bahwa pada masing-masing kelompok perlakuan terdapat perbedaan yang bermakna dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05), kecuali pada hari ke-1 kelompok A1 dibandingkan dengan kelompok A3 tidak terdapat perbedaan yang bermakna, nilai p lebih besar dari 0,05 yaitu 0,149 (p>0,05), pada hari ke-1 kelompok B (B1) dibandingkan dengan kelompok D (D1) tidak terdapat perbedaan yang bermakna, nilai p lebih besar dari 0,05 yaitu 0,386 (p>0,05), dan pada hari ke-7 kelompok B (B7) dibandingkan dengan kelompok D (D7) tidak terdapat perbedaan yang bermakna, nilai p lebih besar dari 0,05 yaitu 0,083 (p>0,05). Kelompok dengan aplikasi CPP-ACP (kelompok B dan D) mempunyai kadar kalsium yang lebih tinggi dari kelompok tanpa aplikasi CPP-ACP (kelompok A dan C), dan mengalami peningkatan kadar kalsium dari hari-1, 3 dan 7. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat peningkatan kadar kalsium dalam saliva buatan setelah aplikasi CPPACP dari hari ke-1, ke-3, dan ke-7.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101610101080;
dc.subjectKadar Kalsium dalam Saliva Buatan setelah Aplikasi CPP-ACP (Casein Phosphopeptides-Amorphous Calcium Phosphate)en_US
dc.titleKADAR KALSIUM DALAM SALIVA BUATAN SETELAH APLIKASI CPP-ACP (Casein Phosphopeptides-Amorphous Calcium Phosphate)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record