dc.description.abstract | Globalisasi telah mempengaruhi pola hidup masyarakat sehingga memicu
timbulnya berbagai penyakit, salah satunya Diabetes Mellitus (DM). Sebagian
besar penderita DM diterapi dengan tablet Oral Antidiabetik (OAD). Pemberian
OAD sintetis memiliki efek samping, sehingga perlu dikembangkan sistem
pengobatan tradisional untuk diabetes melitus yang relatif aman, misalnya
tanaman pare (Momordica charantia Lynn). Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui ada tidaknya penurunan kadar glukosa darah pada tikus wistar
jantan diabetik (yang diinduksi aloksan) yang diberi ekstrak buah pare.
Sampel tikus wistar jantan diukur kadar glukosa darah awal pada hari ke1,
kemudian diinduksi aloksan untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Pada
hari ke-3 diukur kadar glukosa darah lagi untuk konfirmasi diabetes, kemudian
dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif yang diberikan CMC
Na 0,5%, kelompok uji yang diberikan ekstrak buah pare, dan kelompok kontrol
positif yang diberikan glibenklamid. Perlakuan diberikan mulai hari ke-4 sampai
dengan hari ke-10 penelitian dan pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada
hari ke-7 dan ke-10 penelitian.
Dari hasil analisa data didapatkan bahwa setelah injeksi aloksan terdapat
peningkatan kadar glukosa darah pada tikus wistar jantan. Pada kelompok tikus
yang diberi ekstrak buah pare (Momordica charantia Lynn) 700mg/200gr BB
dalam waktu 4 dan 7 hari, kadar glukosa darahnya lebih rendah daripada
kelompok kontrol (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian
ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) selama 4 dan 7 hari dapat
menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar jantan diabetik yang diinduksi
aloksan | en_US |