Show simple item record

dc.contributor.authorHerman Rachmat Hutahaea
dc.date.accessioned2014-01-23T04:57:19Z
dc.date.available2014-01-23T04:57:19Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM000110201034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22130
dc.description.abstractSetelah penulis melakukan analisis struktural dan analisis pragmatik dalam pokok bahasan ketidakadilan gender kumpulan cerpen Sumi dan Gambarnya karya Ratna Indraswari Ibrahim, maka secara keseluruhan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut. Judul cerpen “Rum Sudah Mati” menunjukkan tokoh utama, yaitu Rum. Cerpen “Kawin Paksa” menunjukkan kejadian dan suasana penderitaan Siti. Cerpen “Sumi dan Gambarnya” menunjukkan tokoh utama, yaitu Sumi. Tema cerpen “Rum Sudah Mati”, yaitu tidak adanya kebebasan memilih pasangan hidup yang menimbulkan penderitaan berumah tangga. Tema cerpen “Kawin Paksa”, yaitu seorang perempuan menerima kawin paksa demi baktinya kepada orang tua. Tema cerpen “Sumi dan Gambarnya”, yaitu perempuan yang mengalami penindasan dan kekerasan karena budaya patriarki. Tokoh utama cerpen “Rum Sudah Mati”, yaitu Rum, sesuai dengan keberadaan tokoh yang menjadi ide cerita. Rum, tokoh utama, berwatak bulat (round character) karena mengalami perubahan sikap. Pada awal cerita Rum memiliki suami seorang duda yang tidak dapat memberikan kebahagiaan, tetapi di akhir cerita, Rum berselingkuh dengan saudara tirinya karena dapat memberikan kebahagiaan. Tokoh utama didukung tokoh bawahan yaitu: saudara tirinya berwatak datar (flat character) karena ia tidak mengalami perubahan sikap. Ia tetap memegang pendiriannya, tidak setuju dengan pendapat ibu Rum. Tokoh utama cerpen “Kawin Paksa”, yaitu Siti, berwatak datar (flat character) karena tidak mengalami perubahan watak. Ia mempunyai perwatakan apa adanya, pasrah, serta ikhlas menjalani kehidupannya. Tokoh utama didukung tokoh bawahan yaitu: (1) Bapak, dikategorikan memiliki watak datar (flat character) karena ia tidak mengalami perubahan sikap; (2) Mbak Linda, memiliki berwatak datar (flat character) karena pada awal hingga akhir cerita tidak mengalami perubahan sikap. Tokoh utama cerpen “Sumi dan Gambarnya”, yaitu Sumi, berwatak bulat (round character) karena mengalami perubahan sikap. Pada awal cerita Sumi menikah dengan Bejo, tetapi di akhir cerita Sumi menikah lagi dengan Pardi. Tokoh utama didukung tokoh bawahan yaitu: (1) Bejo, memiliki berwatak datar (flat character) karena tidak mengalami perubahan sikap; (2) Pelukis, berwatak bulat (round character) karena ia mengalami perubahan sikap. Konflik yang terjadi dalam kumpulan cerpen Sumi dan Gambarnya terdiri atas dua bagian, yaitu konflik fisik dengan konflik batin. Konflik fisik terjadi cerpen “Rum Sudah Mati”, yaitu Rum dengan suaminya, dan Rum dengan saudara tirinya. Cerpen “Kawin Paksa”, yaitu Siti dengan Bapak dan Siti dengan Mbak Linda. Cerpen “Sumi dan Gambarnya”, yaitu Sumi dengan Bejo dan Sumi dengan Pelukis. Konflik batin cerpen “Rum Sudah Mati”, yaitu antara ide Rum dengan ide saudara tirinya. Cerpen “Kawin Paksa”, yaitu Siti dengan kata hatinya. Cerpen “Sumi dan Gambarnya”, yaitu antara ide Sumi dengan ide Bejo serta Sumi dengan kata hatinyaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries000110201034;
dc.subjectCERPEN SUMI DAN GAMBARNYAen_US
dc.titleANALISIS KETIDAKADILAN GENDER DALAM KUMPULAN CERPEN SUMI DAN GAMBARNYA KARYA RATNA INDRASWARI IBRAHIMen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record