dc.description.abstract | Asam lemak tak jenuh/Polyunsaturated Fatty Acids (PUFAs) merupakan asam
lemak esensial yang berperan penting untuk manusia terutama pertumbuhan otak.
Kebutuhan PUFAs saat ini terus meningkat, seiring dengan semakin banyaknya
jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan makanan atau suplemen makanan
yang mengandung PUFAs. Mikroorganisme yang berpotensi mensintesis PUFAs
antara lain golongan bakteri, mikroalga, dan jamur. Tempe adalah makanan hasil
fermentasi kacang kedelai oleh jamur tempe. Pada proses fermentasi tempe terjadi
peningkatan asam lemak sehingga kandungan PUFAs dalam tempe meningkat. Oleh
karena itu, perlu ditemukan jenis-jenis jamur tempe yang mampu mensintesis PUFAs.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jamur lipolitik yang potensial
menghasilkan PUFAs dari tempe. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberi
informasi mengenai jamur lipolitik yang potensial untuk menghasilkan PUFAs pada
fermentasi tempe dan jamur lipolitik yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam
bidang industri pangan untuk meningkatkan nilai gizi tempe.
Penelitian dilaksanakan dalam empat tahap. Tahap pertama yang dilakukan
adalah Isolasi dan pemurnian jamur tempe. Tahap kedua dilakukan uji jamur lipolitik
secara semikuantitatif pada media Oksidatif fermentatif yang mengandung minyak
kedelai 1% dan indikator bromotimol blue 0,2%, adanya perubahan warna media
menunjukan kemampuan merombak lemak. Tahap ketiga dilakukan uji jamur
lipolitik secara kuantitatif pada media Fermentasi cair mengandung 1% minyak
kedelai, dan tween sebagai pelarut lemak. Analisis aktifitas lipolitik dilakukan pada tiga isolat terbaik hasil skrining secara semi kuantitatif dengan metode acidimetri. Tahap keempat yaitu identifikasi jamur sampai tingkat genus pada isolat. Identifikasi 3 isolat yang teruji dalam merombak lemak menjadi asam lemak dilakukan dengan pengamatan makroskopik dan mikroskopik.
Berdasarkan hasil skrining jamur lipolitik dari tempe didapatkan 3 isolat
jamur yang bersifat lipolitik yang mampu mendegradasi minyak kedelai menjadi
asam-asam lemak bebas yaitu, SP2, SP3, dan SP6. Dua Isolat SP3 dan SP6 memiliki
kemampuan yang sama dalam merombak minyak kedelai menjadi Free Fatty Acids
(FFA) dengan hasil optimum dicapai pada hari ketiga yaitu sebesar 0,79%.
Sedangkan isolat SP2 memiliki kemampuan yang lebih rendah dibandingkan kedua
isolat yang lain dan hasil optimum dicapai pada hari ketiga sebesar 0,56%. Tetapi
Sp2 memiliki kemampuan paling cepat dalam merombak minyak kedelai pada hari
pertama yaitu sebesar 0,34%, lebih besar dibanding SP3 dan SP6. Hasil Identifikasi 3
isolat yang bersifat lipolitik secara makroskopis dan mikroskopis tersebut untuk SP3
adalah genus Rhizopus spp., dan isolat SP2 dan SP6 adalah jenis khamir atau yeast
yang masing-masing termasuk dalam genus Zygosacharomyces spp. dan
Saccaromyces spp. | en_US |