Show simple item record

dc.contributor.authorPURNAMASARI, RENI
dc.date.accessioned2014-01-23T02:31:04Z
dc.date.available2014-01-23T02:31:04Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM052210101020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21793
dc.description.abstractLimfoma merupakan jenis kanker nomor 6 yang paling sering ditemukan di Indonesia, Kanker limfoma dibagi atas dua kelompok besar yaitu: penyakit Hodgkin (PH) dan limfoma non-Hodgkin (LNH) (Reksodiputro, 1995). WHO memperkirakan sekitar 1,5 juta orang di dunia saat ini hidup dengan LNH dan 300 ribu orang meninggal karena penyakit ini tiap tahun. Dari tahun ke tahun, jumlah penderita penyakit ini juga terus meningkat (WHO, 2000). Data juga menunjukkan, penyakit ini lebih banyak terjadi pada orang dewasa dengan angka tertinggi pada rentang usia antara 45 sampai 60 tahun. Sementara dari sisi jenis kelamin, kasus LNH lebih sering ditemukan pada pria dibanding wanita (WHO, 2000). Di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar Indonesia, jumlah penderita limfoma maligna tahun 2006 sebanyak 27 orang sedangkan tahun 2007 sebanyak 31 orang. Dari 31 kasus limfoma maligna, tahun 2007, terdapat 7 kasus yang sulit ditegakkan diagnosisnya (Raharjo, 2008). Limfoma juga merupakan jenis kanker yang paling cepat berkembang menjadi berat karena tidak ada keluhan khas pada penderitanya sehingga banyak pasien yang berobat saat memasuki stadium lanjut sehingga sel kanker sudah menyebar dan sulit diangkat dengan operasi. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai pemeriksaan yang rumit dan mahal untuk dapat memperoleh keterangan yang lengkap mengenai penyakit penderita (Reksodiputro, 1983). Latar belakang inilah yang membuat penelitian tentang kanker limfoma harus terus dilakukan agar angka kesakitan dan kematian dapat diredam serendah mungkin sehingga pengobatan dapat lebih maksimal dan efektif. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian non-eksperimental dengan rancangan deskriptif dan retrospektif terhadap rekam medik penderita kanker limfoma yang menjalani rawat jalan di RSUD Dr. Soebandi Jember dalam kurun waktu satu tahun. Populasi yang diambil adalah seluruh pasien yang telah menjalani pengobatan rawat jalan di RSUD Dr. Soebandi Jember dengan diagnosa kanker limfoma pada periode Januari 2009 sampai dengan Desember 2009. Pengambilan sampel diambil dengan cara total sampling pada sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang didapat terkumpul dari DMK pasien yang berkunjung ke Poli Onkologi RSUD Dr. Soebandi Jember tahun 2009. Dari hasil pengumpulan data selama bulan November 2009 hingga Januari 2010, didapatkan jumlah pasien rawat jalan dengan diagnosis kanker limfoma sebanyak 40 pasien yang terdiri atas 25 pasien pria dan 15 pasien wanita. Dari data tersebut dibagi ke dalam beberapa golongan usia, yaitu < 40 tahun sebanyak 12 pasien (30%), 40-60 tahun sebanyak 16 pasien (40%) dan usia > 60 tahun sebanyak 12 pasien (30%). Jenis kombinasi obat yang sering digunakan sebagai agen kemoterapi pasien kanker limfoma yang menjalani pengobatan di RSUD Dr. Soebandi Jember yaitu: Limfoma non hodgkin: CHOP sebanyak 30 pasien (83,33%) dan Limfoma hodgkin: ABVD sebanyak 3 pasien (75%). Pengaturan interval tidak dipengaruhi stadium yaitu 3 minggu sekali untuk semua stadium, namun lama terapinya dipengaruhi stadium, stadium dini lebih singkat yaitu 6 kali dan stadium lanjut 8 kali. Jenis obat kemoterapi yang diperoleh pasien dalam pengobatan kanker limfoma di RSUD Dr. Soebandi Jember sudah sesuai dengan pedoman terapi “Clinical Practice Guideline Lymphoma” tahun 2007.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries052210101020;
dc.subjectObat Sitostatika, Pengobatan Pasien Kanker Limfomaen_US
dc.titleSTUDI PENGGUNAAN OBAT SITOSTATIKA PADA PENGOBATAN PASIEN KANKER LIMFOMA DI RSUD Dr. SOEBANDI JEMBER PADA TAHUN 2009en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record