Show simple item record

dc.contributor.authorRizki Amalia, Rendra
dc.date.accessioned2014-01-23T01:15:38Z
dc.date.available2014-01-23T01:15:38Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM072010101005
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21618
dc.description.abstractParasetamol merupakan obat pereda nyeri dan penurun panas yang banyak digunakan sehari-hari dan telah beredar luas di masyarakat. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tata cara penggunaan obat dan banyaknya obat bebas mengakibatkan tidak terkontrolnya penggunaan obat tersebut. Parasetamol memiliki indeks terapeutik yang sempit yaitu dosis terapi tidak terentang jauh dengan dosis toksik sehingga pada penggunaan pada dosis yang tidak tepat dapat terjadi keracunan parasetamol. Toksisitas parasetamol pada prinsipnya diperantarai oleh suatu metabolit reaktif di dalam hati yaitu N-asetil-p- benzoquinonimina (NAPQI). NAPQI ini bersifat radikal bebas, sehingga untuk menetralisir metabolit ini diperlukan antioksidan. Buah alpukat merupakan salah satu buah yang mengandung antioksidan yang cukup besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah alpukat (Persea americana M.) dalam mencegah kerusakan sel hati akibat pemberian parasetamol dosis toksik pada tikus wistar. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Farmasi Universitas Jember pada bulan Oktober 2010. Sebanyak 30 ekor tikus wistar jantan dibagi dalam 5 kelompok yaitu masing-masing 6 ekor tikus dalam kelompok kontrol negatif (K1), kontrol positif (K2), perlakuan 1 (P1), perlakuan 2 (P2) dan perlakuan 3 (P3). Kelompok K1 diberi plasebo berupa larutan CMC 1%, kelompok K2 diberi larutan parasetamol 2.500 mg/kgBB (dosis tunggal), kelompok P1 diberi jus buah alpukat 0,5 gr/kgBB/hari selama 10 hari dan larutan parasetamol pada hari ke-8, kelompok P2 diberi jus buah alpukat 1,5 gr/kgBB/hari selama 10 hari dan larutan parasetamol pada hari ke-8 dan kelompok P3 diberi jus buah alpukat 4,5 gr/kgBB/hari selama 10 hari dan larutan parasetamol pada hari ke-8. Semua larutan diberikan dengan cara disonde pada masing-masing tikus. Pada hari ke-10 seluruh tikus dikorbankan untuk pembuatan preparat hati. Pembuatan preparat histologi hati tikus dilakukan dengan metode parafin dan pewarnaan HE. Parameter yang digunakan adalah luas kerusakan sel hati dalam 16 lapang pandang dan dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata luas kerusakan hati untuk kelompok K1 adalah sebesar 0,66% dan K2 sebesar 25,89%, sedangkan untuk kelompok P1, rata-rata luas kerusakan hati adalah 25,89%, kelompok P2 sebesar 19,14% serta kelompok P3 sebesar 17,57%. Berdasarkan hasil uji statistik (Lampiran F), terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jus buah alpukat (Persea americana M.) dapat menurunkan kerusakan sel hati akibat pemberian parasetamol dosis toksik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072010101005;
dc.subjectJus Buah Alpukat (Persea Americana. M), Kerusakan Sel Hati, Parasetamol Dosis Toksiken_US
dc.titlePENGARUH JUS BUAH ALPUKAT (Persea americana M.) DALAM MENURUNKAN KERUSAKAN SEL HATI TIKUS WISTAR YANG DIBERI PARASETAMOL DOSIS TOKSIKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record