Show simple item record

dc.contributor.authorLarasati Shintaningrum
dc.date.accessioned2013-12-02T03:27:31Z
dc.date.available2013-12-02T03:27:31Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM091610101006
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2159
dc.description.abstractTraumatik ulser adalah hasil dari kehilangan lapisan terluar dari kulit atau mukosa (lapisan di rongga mulut) akibat trauma. Proses terbentuknya traumatik ulser dapat disebabkan perawatan ortodontik, gigi yang fraktur, karies, malposisi, malformasi, desain gigi tiruan yang tidak sesuai dan kurangnya pemeliharaan gigi tiruan. Perawatan ortodontik cekat ini seringkali menimbulkan ulser di rongga mulut, karena alat ortodontik cekat yang menekan terus menerus pada mukosa rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi traumatik ulser pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember yang menjalani perawatan ortodontik cekat. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan metode potong silang dengan menggunakan sampel mahasiswa FKG UNEJ yang menjalani perawatan ortodontik cekat, kemudian mengisi kuisioner yang dilakukan bulan Oktober-November 2012. Pengelompokan sampel penelitian terbagi dua kelompok yaitu kelompok traumatik ulser dan kelompok non traumatik ulser. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan ada atau tidaknya traumatik ulser, jenis kelamin, usia, regio rongga mulut, komponen alat ortodontik cekat penyebab terjadi traumatik ulser, skor OHI-s dan IMT (Indeks Masa Tubuh). Data disajikan dalam persentase melalui analisis diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi traumatik ulser pada mahasiswa FKG UNEJ yang menjalani perawatan ortodontik cekat, kelompok traumatik ulser didapatkan sebesar 59 subyek dan kelompok non traumatik ulser didapatkan sebesar 28 subyek. Kelompok traumatik ulser yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 48 subyek dan berjenis kelamin laki-laki sejumlah 11 subyek. Subyek penelitian yang viii ada berusia 17-26 tahun, kelompok traumatik ulser yang paling banyak menderita traumatik ulser adalah usia 22 tahun sebanyak 13 subyek. Regio rongga mulut yang paling banyak terjadi traumatik ulser adalah mukosa bukal hal ini dikarenakan lining mucosa diperlukan untuk memungkinkan pergerakan dan pembesaran, memiliki jaringan ikat elastik dan stratum epitel yang memungkinkan pergerakan sehingga dapat memungkinkan terjadi trauma akibat perawatan ortodontik cekat. Jumlah regio rongga mulut yang terkena traumatik ulser ini juga berhubungan dengan regio rongga mulut diatas yang sudah dijelaskan. Alat ortodontik cekat yang paling banyak menyebabkan traumatik ulser adalah wire. Hal ini dikarenakan wire mengenai terus menerus mukosa bukal baik rahang atas dan rahang bawah. Hasil penelitian pada skor OHI-s subyek paling banyak menunjukkan skor baik, hasil skor OHI-s pada pasien yang dirawat ortodontik haruslah berada pada tingkatan baik, karena oral hygiene memegang peranan dalam menentukan keberhasilan perawatan ortodontik. Hasil penelitian pada skor IMT paling banyak menunjukkan skor normal, hasil skor IMT digunakan sebagai evaluasi status gizi subyek dan status gizi hanya faktor predisposisi terjadinya traumatik ulser. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prevalensi traumatik ulser pada mahasiswa FKG UNEJ yang menjalani perawatan ortodontik cekat adalah 67,8%. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai prevalensi traumatik ulser beserta penyebabnya pada mahasiswa FKG UNEJ.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101006;
dc.subjectPREVALENSI, ORTODONTIK CEKATen_US
dc.titlePREVALENSI TRAUMATIK ULSER PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER YANG MENJALANI PERAWATAN ORTODONTIK CEKATen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record