Show simple item record

dc.contributor.authorAdi Prasodjo
dc.contributor.authorIka Barokah, S
dc.date.accessioned2013-12-02T03:24:49Z
dc.date.available2013-12-02T03:24:49Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2152
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractPersaingan antar-ritel berlangsung tajam dan ditandai dengan munculnya kecenderungan beralihnya selera belanja konsumen dari ritel tradisional ke minimarket yang meningkat (Ma’ruf, 2005). Hal tersebut menjadi ironis sekali bagi ritel tradisional, karena keberadaannya menjadi salah satu motor penggerak perekonomian rakyat, tetapi potensinya cenderung menurun (Tadjudin Noersaid, dalam Harian Kompas, 24 Januari 2006). AC Nielsen sebagai perusahaan penelitian memperoleh temuan bahwa alasan konsumen Inggris dalam memilih ritel dipengaruhi oleh kemanfaatan uang untuk belanja, lokasi nyaman, kemudahan parkir, harga rendah, banyak pilihan, gerai yang bersih dan tertata, mutu, label, sayur dan buah (produk) yang bermutu, promosi di toko dan staf yang siap membantu (McGoldrick, 2002). International Mass Retailing Association menyatakan bahwa peritel yang mengetahui tata letak yang paling baik, yang tidak menaruh barang di lorong jalan/gang, yang mempunyai perilaku karyawan yang baik, paling bersih, dan tampilan di dalamnya rapi dan menarik merupakan pilihan konsumen (Berman dan Evans dalam Ma’ruf, 2005). Nielsen Media Research (2003) juga menyatakan bahwa konsumen ritel yang didominasi para ibu/wanita memegang andil besar dalam mengambil keputusan akhir untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan dan menentukan belanja (Majalah CAKRAM edisi Mei 2004: 9). Perusahaan konsultan Interbrand juga menemukan fakta bahwa wanita dapat memberikan pengaruh sampai 80-85% dari semua pembelian konsumen (Majalah CAKRAM edisi Oktober 2005 : 20). Oleh karena itu untuk dapat menjangkau pasar masa depan sangat bergantung bagi pemasar dalam memahami dan mengerti potensi pasar yang ditentukan oleh wanita, khususnya ibu rumah tangga di Indonesia. Hasil pengamatan terhadap ritel modern di wilayah Perkotaan Jember menunjukkan bahwa populasi konsumen terbesar juga didominasi para ibu, khususnya ibu rumah tangga. Tren perubahan konsumen dalam berbelanja ke ritel modern di Kota Jember perlu senantiasa dipahami oleh pemasar dalam rangka memahami faktor-faktor daya tarik konsumen dalam berbelanja di minimarket. Dengan demikian hasil penelitian akan dapat memberikan pandangan baru terhadap sebab-sebab timbulnya perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja dari ritel tradisional ke minimarket dan konsep-konsep yang relevan untuk pengembangan perdagangan eceran secara berkelanjutan serta informasi dasar bagi pengampu kebijakan publik. Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku konsumen dalam berbelanja dari ritel tradisional ke ritel modern (minimarket) di wilayah perkotaan Kabupaten Jember. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hubungan relevansi konsep-konsep pemikiran akademis dengan realitas fakta lapangan dan membangun pengertian-pengertian baru dalam memahami keberadaan perilaku konsumen rumah tangga di minimarket. Kata kunci : retail, perilaku konsumenen_US
dc.description.sponsorshipFundamental-2010en_US
dc.publisherFak. Ekonomien_US
dc.subjectretailen_US
dc.subjectpelaku konsumenen_US
dc.titlePerubahan Perilaku Konsumen Dalam Berbelanja Dari Ritel Tradisional Ke Ritel Modern (Minimarket) (Studi Kasus Pada Ibu Rumah Tangga Di Wilayah Perkotaan Jember)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record