Show simple item record

dc.contributor.authorRika Ainun Tikha
dc.date.accessioned2014-01-22T23:02:38Z
dc.date.available2014-01-22T23:02:38Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM072010101048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21395
dc.description.abstractPemanfaatan bahan alami untuk pengobatan terus digalakkan, beberapa bahan alam telah dibuktikan berkhasiat sebagai antivirus dan imunomodulator, salah satunya adalah golongan quersetin. Daun benalu (Macrosolen cochinchinensis) mengandung quersetin > 9,6 mg/g. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue terdiri dari beberapa serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini dapat bermanifestasi sebagai Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa mengakibatkan syok dan berujung kematian. DBD ditandai keadaan demam, manifestasi pendarahan (bintik-bintik merah di kulit), trombositopenia, dan hemokonsentrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun benalu sebagai penurun kadar hematokrit tikus putih yang diinfeksi virus dengue. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pretest Posttest Control Group Design yang dibagi dalam 4 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Dosis ekstrak etanol pada ketiga kelompok perlakuan adalah 37,5 mg/100grBB/hari, 75 mg/100grBB/hari, dan 150 mg/100gr BB/hari, sedangkan kontrol negatifnya menggunakan aquades. Data yang diperoleh adalah jumlah selisih penurunan kadar hematokrit tikus putih sesudah dan sebelum diinfeksi virus DEN-2. Data kemudian dianalisis dengan analisis variansi satu arah (one way anova) diikuti dengan uji Post Hoc dengan metode Least Significance Difference (LSD) dengan angka kepercayaan 95%. ix Pada penelitian didapatkan rata-rata jumlah penurunan kadar hematokrit tikus pada perlakuan 37,5 mg/100grBB/hari, 75 mg/100grBB/hari, dan 150 mg/100gr BB/hari berturut-turut yaitu 6,65 %, 9,95%, dan 4,15%. Sedangkan pada kelompok kontrol negatif kadar hematokrit mengalami kenaikan 0,28%. Hasil analisis uji one way anova didapatkan =0.000, karena nilainya lebih kecil dari 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan penurunan kadar hematokrit pada tikus putih yang diinfeksi virus dengue setelah diberi aquades dan ekstrak etanol daun benalu dengan dosis yang berbeda memiliki perbedaan yang bermakna. Pada keseluruhan hasil uji post hoc didapatkan nilai =0,000 dan 0,002, karena semua nilainya kurang dari 0,005 menunjukkan setiap tingkatan dosis ekstrak etanol daun benalu memiliki kemampuan menurunkan kadar hematokrit yang berbeda secara bermakna. Dosis yang memberikan penurunan kadar hematokrit terbesar adalah 75 mg/100grBB/hari. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antivirus dan imunomodulator ekstrak etanol daun benalu terhadap tikus putih yang diinfeksi virus dengue. Penurunan kadar hematokrit ekstrak etanol daun benalu (Macrosolen cochinchinensis) pada dosis 37,5 mg/100grBB, 75 mg/100gr BB dan 150 mg/100gr BB berbeda secara bermakna.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072010101048;
dc.subjectEkstrak Etanol Daun Benaluen_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Etanol Daun Benalu (Macrosolen cochinchinensis) terhadap Kadar Hematokrit Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinfeksi Virus Dengueen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record